GenPI.co 
GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti keputusan jaksa penuntut umum (JPU) yang terkesan memperpanjang persoalan terkait banding dalam kasus Habib Rizieq Shihab yang divonis delapan bulan kurungan karena melanggar kekarantinaan kesehatan.
Menurut Refly Harun, JPU terlihat nafsu untuk mengandangkan alias memenjarakan Habib Rizieq Shihab. Hal tersebut dia sampaikan dalam unggahan video YouTube Refly Harun, Senin (31/5).
Merespons hal tersebut, mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut angkat suara mengenai penilaian Refly Harun yang dinilai kurang pantas.
BACA JUGA: Tes! Air Rebusan Daun Salam Bikin Asam Urat dan Kolesterol Nyerah
"Ini sih, bukan komentar orang yang memahami hukum, apalagi berlabel pakar hukum," jelas Ferdinand dikutip GenPI.co di akun Twitter-nya, Selasa (1/6).
Menurut pria berdarah Batak tersebut, putusan yang jauh lebih rendah dari tuntutan mewajibkan secara etika dan moral bahwa Jaksa harus banding.
BACA JUGA: 7 Khasiat Minum Yakult Sungguh Mencengangkan, Rugi Kalau Tak Suka
Itu sebagai pertanggung jawaban secara etik atas tuntutan yang dimohonkan.
"Ini sih komentar kurang pintar," ujar Ferdinand Hutahaean.
Selain itu, diketahui Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab akhirnya juga mengajukan banding terkait delapan bulan penjara karena melanggar kekarantinaan kesehatan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
