
GenPI.co - Peneliti politik senior Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIP), Siti Zuhro, menyoroti praktik demokrasi di Indonesia saat ini.
Menurutnya masih berhenti pada prosedur dan tidak berlanjut pada substansi.
“Kita capek dengan itu (demokrasi prosedural), karen bukan demokrasi yang riil,” kata Siti Zuhro dalam diskusi DCSC, Selasa (31/8).
BACA JUGA: Bergabungnya PAN ke Istana, Siti Zuhro: Ini Kemenangan Jokowi
Dia mengatakan hasil akhir pemilu demokrasi substantif menghasilkan peningkatan kualitas dan kepekaan pemimpin pada masalah publik.
“Jadi ada responsibility, tanggung jawab dangan melakukan komunikasi-komunikasi politik yang betul-betul tidak breakdown,” ucapnya.
BACA JUGA: Mendadak Siti Zuhro Singgung Luka Lama Pemilu 2019
Selain itu kata Siti Zuhro dengan demokrasi substantif pemimpin bisa menjelaskan masalah-masalah kebangsaan yang sedang dihadapi.
“Juga mendekatkan pemerintahan dengan masyarakat dan tentunya dengan melalui pemilu itu meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
BACA JUGA: Siti Zuhro: Korupsi Besar Makin Sulit Diberantas
“Demokrai substantif ditandai dengan adanya pemilih yang kritis, tidak ada jual beli suara, tidak ada diskriminasi bagi pemilih,” imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News