Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) itu menyebut masalah reshuffle hanya berada di tangan presiden.
"Diperlukan keberanian untuk me-reshuffle menteri-menteri parpol, apalagi parpol besar," lanjutnya.
Sebab, jika salah hitung, risiko parpol yang menterinya banyak terkena reshuffle bisa mundur dari koalisi pemerintah. (*)
BACA JUGA: Keras! Menteri Agama Yaqut Kecam Perusakan Masjid Ahmadiyah
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News