Status Gunung Berapi Bukan Untuk Meramalkan Kapan Akan Meletus

Status Gunung Berapi Bukan Untuk Meramalkan Kapan Akan Meletus - GenPI.co
Lava pijar keluar dari Gunung Semeru pada Senin (6/12). (Antara)

Selain itu, saat kubah lava runtuh dan terbuka, gas panas dari kubahan lava itu bisa keluar dengan tekanan yang tinggi.

“Gas panas campur debu, pasir, kerikil, dan bongkah batu pun keluar dan menjadi awan panas. Itulah yang disebut dengan awan panas guguran,” ungkapnya.

Surono memaparkan bahwa awan panas guguran Gunung Semeru berbeda dengan letusan Gunung Merapi pada 2010 dan Gunung Kelud pada 2014.

BACA JUGA:  Dengan Secuil Asa, Lenny Bergelut dengan Awan Panas Gunung Semeru

Pasalnya, di Gunung Merapi dan Gunung Kelud, awan panas keluar beserta letusan gunung berapi.

“Awan panas guguran Semeru itu lalu meluncur ke arah tertentu di mana ada bukaan kawah. Kita tahu bahwa kubah lava pasti akan menghasilkan awan panas guguran, tetapi kita tahu kapan akan terjadinya,” tuturnya. (*)

BACA JUGA:  Update Korban Gunung Semeru: 34 Meninggal, Puluhan Masih Hilang

 

 

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya