GenPI.co - Yayasan Sativa Nusantara mengutuk keras adanya dugaan kerja paksa dengan dalih rehabilitasi di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin.
Direktur Hukum dan Kebijakan Yayasan Sativa Nusantara Yohan Misero mengatakan, kasus tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu upaya buruh murah dan perbudakan modern.
"Jadi, dalih pendidikan agar si pengguna bisa kembali fungsional di tengah masyarakat," ujar Yohan melalui keterangan yang diterima GenPI.co, Selasa (25/1).
BACA JUGA: Air Rebusan Daun Salam Campur Madu Cespleng, Khasiatnya Dahsyat
Yohan melanjutkan, pengguna diajak mengikuti pelatihan dan kemudian terlibat dalam suatu proses produksi.
"Beberapa inisiatif seperti ini bisa dikatakan berhasil. Namun, sayangnya, beberapa yang lain kerap tidak diikuti dengan reward dan situasi kerja yang layak untuk si pengguna," tuturnya.
BACA JUGA: Air Rebusan Kayu Manis Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Wow Banget
Kasus di Langkat seperti ini menurut Yohan sangat ekstrem dan penting.
"Karena ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat untuk terperangkap dalam situasi semacam itu," lanjutnya.
BACA JUGA: Air Rebusan Daun Bawang Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Cespleng
Mirisnya, para orang tua korban telah menandatangani surat pernyataan bahwa anaknya akan direhabilitasi selama satu setengah tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News