Partisipasi Politik di Indonesia Diprediksi Melemah pada 2022

Partisipasi Politik di Indonesia Diprediksi Melemah pada 2022 - GenPI.co
ilustrasi partisipasi politik - pemilu 2019. foto: jpnn

GenPI.co - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor memprediksi bahwa partisipasi politik di Indonesia akan makin lemah sepanjang 2022.

Menurut Firman, akan ada tendensi elitisme di pemerintahan Indonesia selama 2022.

“Terlihat dari polemik Omnibus Law, KPK, hingga pengesahan UU IKN,” ujarnya dalam “Proyeksi Demokrasi dan Dinamika Politik 2022”, Rabu (2/2).

BACA JUGA:  Peleburan Lembaga Riset ke BRIN Dinilai Bantu Perguruan Tinggi

Selain itu, stabilitas politik dalam negeri Indonesia juga akan mati-matian dijaga, mengingat makin dekatnya Pemilu 2024.

Proses pendaftaran peserta Pemilu 2024 akan dilakukan mulai Agustus 2022.

BACA JUGA:  BRIN: Indeks Demokrasi Indonesia Sejajar dengan Negara Otoriter

“Para partai politik pasti akan melakukan apa pun demi menjaga stabilitas politik untuk mengamankan manuver menuju Pemilu 2024,” ungkapnya.

Namun, kondisi stabil tersebut diprediksi Firman tak akan terjadi di masyarakat akar rumput.

BACA JUGA:  Kepala BRIN Kirim Pesan, Cangkok Organ Babi ke Manusia Menarik

Sayangnya, isu gesekan di antara masyarakat lebih banyak terkait ujaran kebencian dan intoleransi dibandingkan persoalan kebijakan politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya