Terkait terorisme, aktivitasnya akan makin meningkat. Kini, aktivitas terorisme terfokus pada kegiatan yang bisa dilakukan secara virtual.
“Rekruitmen, konsolidasi, pelatihan, pendanaan, hingga penyebaran narasi paham itu akan tetap terjadi secara virtual,” tuturnya.
Peningkatan potensi perkembangan radikalisme juga diakibatkan oleh penurunan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara.
BACA JUGA: Suara Peneliti BRIN Mengejutkan, Ruang Oposisi Akan Digembosi
“Kegagalan negara dalam menangani pandemi dapat menjadi kampanye penolakan pemerintahan demokrasi,” ujarnya.
Terkait konflik bersenjata di Papua, Sri menilai akan terjadi pergeseran pendekatan keamanan menjadi lebih “humanis”.
BACA JUGA: BRIN: Indeks Demokrasi Indonesia Sejajar dengan Negara Otoriter
Hal itu dilakukan pemerintah dengan melakukan relokasi Satgas Nemangkawi menjadi Operasi Damai Cartenz.
“Namun, dua hari setelah relokasi tersebut, terjadi kembali konflik yang menimbulkan korban dari pihak sipil dan militer,” paparnya.
BACA JUGA: BRIN Sebut Pemerintahan Indonesia Tidak Seimbang
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News