
Pada poros Golkar, Abbas menilai ada permasalahan yang cukup signifikan. Pasalnya, elektabilitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto terlalu lemah.
Oleh karena itu, poros Golkar harus bisa mencari calon yang lebih kompetitif. Salah satu alternatifnya adalah Gubernur DKI Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Terbuka juga kemungkinan Airlangga menjadi nomor 1 dan Ganjar nomor 2,” paparnya.
BACA JUGA: Kekuatan Anies Baswedan Terbongkar, Pilpres 2024 Bakal Sengit
Pada poros Nasdem-Demokrat-PKS, mereka dapat mencalonkan Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik. Alasan lainnya juga karena Nasdem dan PKS tidak punya kader yang kompetitif.
Abbas memprediksi bahwa AHY bisa diterima sebagai pendamping Anies karena cukup kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain.
BACA JUGA: PPP Goda Anies Baswedan Jadi Capres, Pilpres 2024 Makin Dahsyat
Oleh karena itu, Abbas menunjukkan simulasi SMRC dilakukan pada pilihan tiga pasangan tersebut.
“Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan,” papar Abbas.(*)
BACA JUGA: AHY-Anies Baswedan Sulit Tembus Pilpres, Pengamat Korek Hal ini
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News