GenPI.co 
GenPI.co - Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid meminta para politisi agar tidak menggunakan isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) sebagai alat konsolidasi suara menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurutnya, isu SARA memang dapat dengan cepat mendulang suara, tetapi dampaknya dapat memecah belah bangsa.
"Isu SARA menjadi isu yang paling mudah dipakai untuk konsolidasi politik, tetapi isu itu sangat berbahaya bagi masyarakat. Dampaknya panjang," ujar Yenny di Badung, Bali, dikutip dari Antara, Rabu (29/6/2022).
BACA JUGA: Gus Yahya Ogah Ikut Campur Perseteruan Cak Imin dan Yenny Wahid
Dia mengingatkan para politisi untuk tak mengambil jalan pintas tersebut dan meminta masyarakat sebagai pemilih agar cerdas serta tidak mudah terprovokasi apabila ada pihak-pihak yang menggunakan isu SARA dalam kampanye politiknya.
"Kami sebagai pemilih cerdas harus menuntut pertanggungjawaban tokoh politik agar tidak menggunakan isu SARA karena dampaknya masyarakat akan terbelah. Dampaknya panjang dan sangat merusak," tegas Yenny.
BACA JUGA: Yenny Wahid Sentil Cak Imin, isinya Tajam
Yenny Wahid juga menambahkan penggunaan isu SARA merupakan hal yang bertentangan dengan Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara.
Dia menyebutkan Pancasila merupakan cara hidup yang menghargai adanya kebinekaan atau keragaman dalam hidup bermasyarakat.
BACA JUGA: Gus Jazil Bela Cak Imin, Yenny Wahid Tersudut
"Indonesia beruntung karena punya Pancasila. Bagi kami umat Islam, Pancasila adalah ikatan suci yang menyatukan seluruh warga negara Indonesia apa pun latar belakang agama, kepercayaan, dan ras dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Yenny.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
