GenPI.co 
Sementara itu, menurut analisis Reza Indragiri terbarunya. Ada riset yang menemukan penyimpangan (misconduct) pertama kali dilakukan personel pada penugasan pertama pascapendidikan.
"Pengaruhnya datang dari senior langsung. Lalu, ketika ditanya, siapa yang bisa berpengaruh menghentikan misconduct, jawabannya juga sama: senior," tegas Reza Indragiri, Jumat (5/8/2022).
Oleh sebab itu, kata Reza Indragiri, temuan riset tersebut memperlihatkan betapa gerak organisasi kepolisian, baik negatif maupun positif, sangat dipengaruhi oleh senioritas.
BACA JUGA: 3 Zodiak Paling Mudah Cemburu, Mereka Selalu Curiga dan Sensitif
"Apakah itu yang dimaksud Menko (Mahfud MD, red), dan apakah itu yang beliau potret ada di Polri, saya pun tidak tahu," kata Reza Indragiri.
Sebelumnya, Mahfud MD sempat menyatakan kasus Brigadir J tidak sama dengan kriminal biasa.
BACA JUGA: Kajian Gus Baha: Jangan Tidur Pagi Hari Bikin Rezeki Seret
Pasalnya, kata Mahfud MD ada psiko-hierarki dan politis sehingga pengungkapan perkara itu tidak mudah.
Merespons persoalan itu, Reza Indragiri pun lantas menggabungkan dua riset tadi, yaitu tentang kode senyap dan efek senioritas.
BACA JUGA: Mahfud MD Mendadak Beber Kapolri Listyo Sigit di Kasus Brigadir J
Reza Indragiri menilai, bahwa kemungkinan penyimpangan dalam proses investigasi muncul sebagai akibat pengaruh negatif senior, dan penyimpangan ataupun pengaruh itu akan ditutup sedemikian rupa.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Pembunuhan Brigadir J: Analisis Reza soal Kode Senyap, Ada Peran Senior Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Pembunuhan Brigadir J: Analisis Reza soal Kode Senyap, Ada Peran Senior", https://www.jpnn.com/news/pembunuhan-brigadir-j-analisis-reza-soal-kode-senyap-ada-peran-senior?page=4
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
