Ketum PBNU Gus Yahya: Kita Tidak Mungkin Meninggalkan Polri

Ketum PBNU Gus Yahya: Kita Tidak Mungkin Meninggalkan Polri - GenPI.co
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. FOTO: Chelsea/GenPI

GenPI.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Yahya Cholil Staquf memberi dukungan kepada institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang sedang menghadapi berbagai masalah.

"PBNU tetap akan berada di belakang Kepolisian Republik Indonesia," kata Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Gus Yahya mengatakan semua lembaga pasti ada masalah.

BACA JUGA:  Kapolri Listyo Sigit Beri Peringatan Keras: Kita Mudah Disusupi

"Polri juga berat masalahnya, tapi kita tidak mungkin meninggalkan Polri," ujarnya.

Menurut ia, setiap negara termasuk Indonesia membutuhkan polisi yang solid.

BACA JUGA:  Polri Tak Ungkap Hasil Tes Kebohongan Ferdy Sambo, Ini Alasannya

"Kalau Polri kita tinggal, negara ini akan hancur. Semua memang ada masalahnya, tapi kita tetap harus berada di belakang Polri, termasuk berada di belakang negara ini," ujarnya.

Gus Yahya mengatakan sebagai organisasi yang turut dalam mendirikan Indonesia, NU juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan NKRI.

BACA JUGA:  Isu Tiga Kapolda dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J, Polri Ungkap Ini

Pada Agustus 2022, lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei persepsi publik terhadap Polri setelah mencuatnya kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Ferdy Sambo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya