
GenPI.co - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut empat prajurit meninggal dunia saat operasi pengejaran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Paro, Nduga.
Jenazah empat prajurit dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad tersebut telah dibawa ke rumah duka pada Senin (27/11).
Agus mengatakan santunan dari PT Asabri, TNI AD, Bank BRI dan Bank BJB telah diberikan kepada ahli waris dari empat prajurit itu sesuai haknya.
BACA JUGA: Satgas Gagalkan Upaya Pasokan Senjata Api dan Logistik ke KKB di Nduga
“Kami berikan sesuai haknya. Per orang, jumlahnya lebih dari Rp 500 juta,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (28/11).
Agus Subianto menyampaikan duka cita atas adanya empat prajurit TNI gugur tersebut. Dia mengungkapkan keempatnya meninggal dunia saat melakukan operasi pengejaran OPM.
BACA JUGA: Pemasok Senjata dan Makanan untuk KKB di Nduga Berhasil Ditangkap
“Itu kemarin pengejaran OPM yang membunuh warga di daerah Paro,” tuturnya.
Empat prajurit tersebut yakni Praka Yipsan Ladou, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, Pratu Miftahul Firdaus, dan Prada Darmawan.
BACA JUGA: 5 Senjata Api Disita dari Markas KKB di Nduga, Papua Pegunungan
Mereka meninggal dunia saat terjadi baku tembak antara Satgas dengan kelompok kriminal bersenjata di Paro, Kabupaten Nduga pada Sabtu (25/11).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News