
Menurut Ferdy, pemerintah Jokowi perlu mengundang perusahaan-perusahaan lain untuk mengembangkan potensi migas di East Natuna.
BACA JUGA: Waspada... Amerika Serikat Keluarkan Peringatan, Indonesia Siaga
Seperti Petronas (Malaysia), Total E&P (Prancis) plus ExxonMobil, dengan porsi Pertamina tetap dominan di atas 50 persen.
"Keberadaan ExxonMobil dan negara-negara tetangga seperti Malaysia di East Natuna, memberikan dampak dan dukungan positif bagi penguatan daerah perbatasan di Natuna," jelasnya.
BACA JUGA: Perpres PPPK Sudah Diteken Presiden? Ini Kata Kepala BKN
Ferdy menjelaskan, Blok East Natuna tercatat setidaknya memiliki cadangan gas lebih dari 200 TCF (Trillion Cubic Feet), tetapi komersialisasi aset juga terbentur isu 70 persen karbondiokida (CO2).
Memang untuk Memisahkan CO2 dengan minyak dan gas dibutuhkan biaya dan teknologi mumpuni.
BACA JUGA: Wow... Kekuatan AL China vs Indonesia: Bak Langit dan Bumi
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Peneliti Menduga Provokasi Tiongkok di Laut Natuna karena Ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News