GenPI.co 
Ia juga mengatakan Istana telah bertindak otoriter karena telah mengendalikan pers (ILC) yang dianggapnya bisa mengkritisi pemerintah.
"Ini era digital dikendalikan dengan cara sentralistik semacam paranoid yang sebetulnya nggak ada gunanya lagi, pers besar seperti ILC, ngapain tunduk pada budaya kolonial," tegas Rocky.
BACA JUGA: Rutin Makan Daging Bebek Ternyata Manfaatnya Sungguh Dahsyat!
Diketahui, Karni Ilyas juga memiliki sebuah kanal YouTube. Rocky menilai dengan terbungkamnya ILC, maka ke depannya publik juga tak akan percaya pada YouTube Karni Ilyas karena dikira pesanan pemerintah.
"Buat apa Karni Ilyas bikin vlog tapi suatu waktu orang akan anggap vlog ini juga dipesan pemerintah, jadi kasihan Karni ini, udah ILC ratingnya turun dia vlog orang nggak percaya lagi," katanya.
Rocky Gerung berpesan agar Karni Ilyas tetap bertahan pada pendirian pers.
"Jadi saya ingin pesan ke Karni sudah lah bertahanlah di dalam keadaan turbulance ini, dan tetapkan pers dalam keadaan apapun adalah suara bebas rakyat, jangan ada negosisasi lah semua orang tahu," kata Rocky.(*)
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
