Analisis Pakar Hukum Top Bongkar Niat Jahat Bungkam Partainya SBY

Analisis Pakar Hukum Top Bongkar Niat Jahat Bungkam Partainya SBY - GenPI.co
Analisis Pakar Hukum Top Bongkar Niat Jahat Bungkam Partainya SBY (Foto: JPNN.com/GenPI.co)

Refly juga sempat menyinggung soal perebutan kepemimpinan Partai Golkar, yang sempat diperebutkan oleh Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

"Akhirnya dua-duanya tidak dapat, Aburizal Bakrie tidak, Agung Laksono tidak, dan digantikan orang lain, Setya Novanto. Tapi kemudian Setya Novanto pun akhirnya tumbang, karena kasus korupsi," ungkapnya.

Menurut Refly, rata-rata setiap kali ada persaingan antara dua pihak yang memperebutkan kepemimpinan partai, akan dimenangkan oleh pihak yang dekat dengan pemerintahan. 

Refly menegaskan, bahwa hal tersebut lumrah terjadi dalam perpolitikan di Indonesia.

"Pertanyaannya adalah mengapa demokrat harus ‘diambil’? Analisisnya begini, kita tahu bahwa partai-partai yang ada saat ini cuma 3 yang ada di luar Istana," jelas Refly Harun.

"Dari partai yang di luar Istana ini, partai yang dalam spektrum kiri itu hanya Demokrat, maka jauh lebih mudah mengambil Demokrat dibandingkan mengambil PKS misalnya, karena PKS partai yang ideologis," tambahnya.

Oleh karena itu, mengambil alih PKS akan lebih berat untuk dilakukan, karena banyak syarat ideologi yang harus dipenuhi. 

"Dan kita tahu, bahwa PAN sudah sangat ‘bersahabat’ dengan pemerintahan Jokowi ini, kita tahu misalnya Zulkifli Hasan sudah mengatakan tidak mendukung yang namanya pembahasan RUU Pemilu, yang tentu ini adalah sikap presiden Jokowi," beber Refly Harun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya