GenPI.co 
GenPI.co - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean blak-blakan menanggapi isu soal peraturan presiden (perpres) yang mengizinkan investasi industri minuman keras sebelum akhirnya dicabut.
Dalam akun Twitter-nya, Ferdinand Hutahaean bercerita bahwa di kampungnya dulu, orang-orang selalu meminum tuak sebagai sebuah tradisi untuk menghangatkan badan.
BACA JUGA: Nasib 4 Zodiak Mendadak Berubah, Impiannya Jadi Kenyataan
Ferdinand juga berpendapat bahwa alkohol bukan menjadi alasan masyarakat menjadi tidak bermoral.
"Warganya tetap bermoral, tidak mabuk-mabukan. Negaranya maju, tidak hancur seperti negara yang hancur akibat perang soal agama. Sementara kita, tiap hari alkohol di mana-mana, prostitusi di mana-mana, tapi munafiknya luar biasa!" kata Ferdinand Hutahaean, Senin (1/3).
Oleh sebab itu, Ferdinand menyebut Rusia yang terkenal hasil produksi minuman beralkoholnya memiliki kemanusiaan yang tinggi.
"Faktanya, Rusia tidak hancur, moralnya baik, soal kemanusian tinggi nilainya, negaranya maju dan kaya, rakyatnya lebih sejahtera dari kita," ungkap Ferdinand Hutahaean.
BACA JUGA: 4 Zodiak Bakal Kaya Mendadak, Nasibnya Penuh Keberuntungan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
