GenPI.co 
“Jadi, dimasaknya dalam kendi besar dan bahan bakar untuk apinya adalah kayu, bukan pakai gas. Kedengaran mundur zaman, tetapi di sini keunikan rasa smoke chicken kami,” ungkapnya.
Laki-laki 22 tahun itu pun mengaku menghadapi banyak kesulitan dalam merintis TIREN.ID, baik dari metode masak hingga pemasaran produk.
“Membuat alat masaknya saja sudah sulit, ditambah usaha kami dirintis di saat pandemi. Jadi, kami harus bisa beradaptasi dengan kebijakan publik terkait pandemi,” tuturnya.
BACA JUGA: Kuli Bangunan Jadi Pebisnis Sukses Kini Punya Banyak Toko Roti
Namun, tantangan tersebut bisa diatasi dengan konsistensi, komitmen, kerja sama, dan tanggung jawab anggota tim.
“Konsistensi rasa dan komitmen dalam menjalani hal yang sudah dimulai itu kami pegang teguh. Selain itu, kami juga sangat menjunjung tinggi kejujuran di antara kami,” ujarnya.
BACA JUGA: Tak Sengaja, Haswadi Buat Kafe Berkonsep Pedesaan di Tengah Kota
Hingga hari ini, TIREN.ID biasa menjual 7 ekor-10 ekor ayam per hari.
Lebih lanjut, Dhia mengatakan bahwa anak muda tak boleh takut dan ragu dalam mencoba hal baru. Pasalnya, sekali ada rasa takut di dalam diri, kita tak akan percaya dengan kemampuan yang dimiliki.
BACA JUGA: Dari Bakmi Jadi Pebisnis Banyak Usaha, Kini Jevon Sultan PIK, Wow
“Coba saja dulu, karena kita tak akan tahu di mana kita akan jatuh sepanjang perjalanan jika belum menyentuh aspal jalannya. Cukup 70 persen rencana, sisanya nanti akan lengkap sama prosesnya,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
