Kerajinan Tangan Eceng Gondok yang Tembus hingga ke Pasar Jepang

Kerajinan Tangan Eceng Gondok yang Tembus hingga ke Pasar Jepang - GenPI.co
Beberapa kerajinan tangan anyaman eceng gondok Isna Puring yang tembus pasar luar negeri. Foto: Isna Puring untuk Genpi.co.

Seiring dengan banyaknya permintaan dari beberapa tetangga, Isna sempat kelabakan. Akhirnya dia pun memutuskan menggaet beberapa kaum ibu di sekitar rumahnya.

Beberapa kaum ibu itu, dinilai Isna sering menghabiskan waktu di depan rumah sambil merumpi. Hal itu yang kemudian mendorongnya memberdayakan mereka.

“Tapi karena memang anyaman dari eceng gondok ini tergolong baru, ibu-ibu yang saya berdayakan juga awalnya kesulitan. Hasil anyamannya tak rapi dan polanya acak,” katanya.

BACA JUGA:  Suka Tantangan, Daffa Kini Sukses Jalani Coffee Shop Kopilivium

Namun, Isna tidak patah arang. Dia terus mengajari ibu-ibu itu hinga satu-dua di antaranya mulai terbiasa. Aktivitas mengayam itu pun tidak hanya dilakukan di rumah Isna saja, tetapi juga boleh dibawa pulang oleh ibu-ibu itu.

Tujuannya, agar mereka tetap berlatih dan menghabiskan waktu dengan kegiatan positif meski berdiam diri di rumah.

BACA JUGA:  Tinggalkan Gaji Rp 27 Juta, Abdi Bangun Coffee Shop, Sukses

“Jadi tak cuma diberdayakan. Tiap kerajinan tangan karya ibu-ibu itu, hasil penjualannya akan dibagi rata. Ya hitung-hitung pemasukan sampingan juga buat mereka kan,” kata dia.

Isna menuturkan, eceng gondong memang tidak sulit didapat. Terlebih Batam punya banyak waduk dan kubangan bekas galian pasir.

BACA JUGA:  Berkah Awal Tahun Berlanjut, Rezeki 3 Zodiak Berlimpah, Sukses!

Tiap eceng gondok pun bisa diambil kembali setelah 3 bulan dipotong. Sehingga Isna tidak pernah kesulitan dalam memenuhi bahan bakunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya