
Usaha yang berjalan sejak 2017 ini pun diminati oleh sejumlah hotel di Batam yang memesan vas bunga, kotak tisu, dan pernak-pernik lain berbahan eceng gondok. Harga pun variatif, mulai dari Rp50 ribu sampai Rp2 juta, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan satu produk.
Soal nama, Isna menyebut kerajinan tangannya dengan sebutan Isna Puring.
“Isna itu jelas nama saya, tapi kalau puring sebenarnya sebutan salah satu teknik di dunia kerajinan tangan anyaman berbahan kain dan benang. Nah, dari dulu memang kalau tetangga ada yang nanya nama saya, bilangnya pasti Isna puring. Maka jadilah nama itu jadi merek dagangan sekarang,” katanya.
BACA JUGA: Suka Tantangan, Daffa Kini Sukses Jalani Coffee Shop Kopilivium
Pada awal mengayam eceng gondok, tidak sedikit yang meragukan hasil karya Isna. Sebab, eceng gondok dinilai memiliki daya tahan rendah karena bakal berjamur dan lapuk.
Padahal, pada saat proses pengeringan, eceng gondok dicampur dengan beberapa bahan kimia agar tahan lama dan bebas jamur.
BACA JUGA: Tinggalkan Gaji Rp 27 Juta, Abdi Bangun Coffee Shop, Sukses
Sekali waktu, saat sedang mengambil eceng gondok di pinggir jalan, Isna dan beberapa ibu-ibu lainnya didatangi oleh pengendara sepeda motor yang melintas.
Dia disarankan untuk tidak mengambil tanaman itu lantaran dianggap beracun.
BACA JUGA: Berkah Awal Tahun Berlanjut, Rezeki 3 Zodiak Berlimpah, Sukses!
“Dikira mau dibuat sayur apa, ya hahaha,” katanya terkekeh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News