Berita perang terkini : Pernyataan Pemimpin Hamas...

Seminggu setelah gencatan senjata dengan Hamas, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan bersiap untuk putaran pertempuran berikutnya.

Seorang kerabat bos Hamas Ismail Haniyeh menempati salah satu kamar di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, bagian dari Sourasky Medical Center.

Seorang perwira korps intelijen Israel menyebut Operation Guardian of the Walls terhadap kelompok Hamas di Gaza sebagai perang kecerdasan buatan yang pertama.

Meskipun gencatan senjata baru saja ditandatangani dengan Hamas, namun Israel siap untuk perang berikutnya.

Mossad mengklaim sukses membuat rudal Hamas jadi kurang ganas. Ada operasi rahasia Mossad yang dijalankan saat perang di Gaza, beberapa waktu lalu.

Pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa setiap pelanggaran terhadap Yerusalem dan situs-situs suci bagi Muslim dan Kristen akan menyebabkan perang regional.

Cuitan jurnalis wanita itu ditemukan oleh Honest Reporting, organisasi Israel dengan misi mempromosikan keadilan dan akurasi dalam liputan media setempat.

Pemicu perang Palestina-Israel muncul di Gaza. Dia sehat. Sosoknya tak tewas seperti klaim Israel sebelumnya. 

Naji Sarhan, wakil kementerian pekerjaan dan perumahan yang dikelola Hamas di Gaza, mengatakan lebih dari 15.000 unit lainnya hancur sebagian dalam pertempuran.

IDF mengidentifikasi sekelompok militan Hamas saat melewati terowongan bawah tanah. Mereka disebutkan hendak  mendekati perbatasan Israel.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji akan memberikan bantuan untuk Gaza setelah adanya perjanjian gencatan senjata. Simak selengkapnya.

Hal ini ditandai dengan dikerahkannya para pejuang Hamas mendekati perbatasan untuk memastikan tak seorang pun di sana yang melanggar gencatan senjata. 

Mesin perang Israel selalu gahar dan modern. Ternyata, persenjataan zionis dipasok raksasa dunia. Ini membuat kekuatan militer Israel seperti tak ada habisnya.

Gencatan senjata dapat tercapai  dalam 24 hingga 48 jam ke depan untuk mengakhiri permusuhan yang sedang berlangsung dengan Israel.

Yoram Cohen, mantan kepala Badan Kontraspionase Israel Shin Bet angkat bicara mengenai situasi yang terjadi antara negaranya dan Hamas di Gaza.