GenPI.co 
GenPI.co - Ilmuwan pemerintah dan pakar kecerdasan buatan dari sedikitnya sembilan negara dan Uni Eropa akan bertemu di San Francisco setelah Pemilu AS untuk berkoordinasi dalam pengembangan teknologi AI yang aman dan mencegah bahayanya.
Dilansir AP News, pemerintahan Presiden Joe Biden pada hari Rabu mengumumkan pertemuan internasional tentang keamanan AI selama dua hari yang direncanakan pada tanggal 20 dan 21 November.
Pertemuan ini akan berlangsung setahun setelah para delegasi di KTT Keamanan AI di Inggris berjanji untuk bekerja sama guna mengatasi risiko bencana yang mungkin ditimbulkan oleh kemajuan AI.
BACA JUGA: Bagaimana Kamu Bisa Tahu Kapan Kecerdasan Buatan Cukup Kuat untuk Menjadi Berbahaya?
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan kepada The Associated Press bahwa ini akan menjadi "pertemuan pertama yang membahas langsung pekerjaan" setelah pertemuan puncak di Inggris dan pertemuan lanjutan di Korea Selatan pada bulan Mei.
Di antara topik mendesak yang mungkin dihadapi para ahli adalah peningkatan terus-menerus pemalsuan yang dihasilkan AI tetapi juga masalah rumit tentang bagaimana mengetahui kapan sistem AI begitu mampu atau berbahaya sehingga membutuhkan pembatas.
BACA JUGA: Langkah Cerdas Ditjen AHU untuk Mendukung Kemajuan UMK
"Kami akan memikirkan bagaimana kami bekerja sama dengan negara-negara untuk menetapkan standar yang berkaitan dengan risiko konten sintetis, risiko AI yang digunakan secara jahat oleh pelaku jahat," kata Raimondo dalam sebuah wawancara.
"Karena jika kami bisa mengendalikan risikonya, sungguh luar biasa untuk memikirkan apa yang bisa kami capai."
BACA JUGA: 3 Jus Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kecerdasan
Berlokasi di kota yang telah menjadi pusat gelombang teknologi AI generatif saat ini , pertemuan di San Francisco dirancang sebagai kolaborasi teknis mengenai langkah-langkah keamanan menjelang pertemuan puncak AI yang lebih luas yang ditetapkan pada bulan Februari di Paris.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
