
Sejak ditetapkan menjadi ekowisata, Kampung Blekok juga telah dilengkapi berbagai sarana pendukung termasuk jembatan kayu di tepi hutan mangrove hingga muara sungai. Dari sinilah para pengunjung bisa melihat panorama alam hutan mangrove dan burung bangau.
Di lokasi juga dilengkapi kafe dan spot foto serta tempat penangkaran 11 jenis burung bangau (blekok).
Selain itu, para pengunjung bisa menyewa perahu nelayan untuk mengelilingi Kampung Blekok.
BACA JUGA: Tete Batu Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia, Intip Keindahannya
Pengunjung juga bisa berswafoto dengan pemandangan dermaga Panarukan yang membentang ke tengah laut.
Waktu terbaik berkunjung ke Kampung Blekok di pagi hari atau sore hari.
BACA JUGA: Wisata Religi di Bukit Sitinjo, Punya Segudang Spot Menarik
Pengunjung asal luar kota bisa menginap di homestay milik warga setempat.
Di sekitar lokasi wisata juga dijual berbagai hasil kerajinan warga mengingat kampung pesisir setempat adalah salah satu pusat industri souvenir kerajinan kerang dan kayu.
BACA JUGA: Mengintip Keunikan Air Terjun Siluman, Dijamin Bikin Betah Deh
Bagi para pengunjung yang datang akan dikenai biaya masuk dengan merogoh kocek Rp 5.000, dan pengunjung dapat menikmati keindahan Kampung Blekok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News