Kisah Dermaga Kayu Pulau Saronde yang Romantis

Kisah Dermaga Kayu Pulau Saronde yang Romantis - GenPI.co
Dermaga kayu di Pulau Saronde yang terkenal romantis di Kabupaten Goronatlo Utara.

Pariwisata Jadi Unggulan, Gorontalo Serahkan Perubahan APBD

Pemprov Gorontalo Jelaskan Kronologi Kepemilikan Aset Lombongo

Bupati Bonebol Tegaskan Kepemilikan Destinasi Wisata Lombongo

“Dermaga ini menggunakan konstruksi ramah lingkungan, tanpa melibatkan semen dan beton, dermaga kayu saronde sukses mendapat sambutan hangat masyarakat,” kata Mia Amalia Alam.

Mia Amalia Alam menceritakan dermaga kayu Saronde dibangun pada bulan Mei 2013 dengan panjang 70 m dan lebar 1,8 m. Bahan utamanya adalah pinang hutan atau nibong sebagai tiang penyangga dermaganya dan kayu kelapa sebagai dudukan dan lantai dermaga.

“Jenis kayu tersebut dipilih karena suplainya yang melimpah di Gorontalo serta untuk mendukung kelestarian pohon kayu keras yang sudah mulai langka,” ujar Mia Amalia Alam.

Metode pembangunan dermaga tersebut sangat unik dan sederhana, batang nibong dibenamkan dalam pasir hingga kedalaman tertentu hingga terikat kuat oleh pasir. Tidak diperlukan pondasi batu semen apapun. Metode ini menggunakan kearifan lokal masyarakat yang dipelajari dari Suku Bajo di perkampungan Torosiaje, Kabupaten Pohuwato.

Suku Bajau Torosiaje hidup di tengah laut dengan mendirikan rumah-rumah di atas tiang pancang pohon nibong. Mereka bahkan membangun jalan yang menghubungkan antar rumah dengan pola yang sama, jalan-jalan ini berbeda dengan jalan pada umumnya yang di daratan. Di Torosiaje jalan mendapat naungan atap sehingga kayunya awet, tidak lekang dan lapuk oleh hujan dan panas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya