GenPI.co - Para siswa lulusan SD dan SMP yang menyelesaikan pendidikan di masa pandemi Covid-19 diragukan kemampuannya.
Pernyataan tersebut disampaikan secara terbuka oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, Johan Windesi.
Menurutnya, sulitnya akses jaringan internet untuk menunjang pembelajaran daring hingga tak ada pembelajaran tatap muka menyulitkan para siswa mendapatkan pembelajaran yang mumpuni.
"Tidak ada pembelajaran tatap muka serta kesulitan jaringan internet mendukung metode pembelajaran daring maupun dengan modul baru dinilai belum cukup membantu para siswa untuk bisa menyerap pengetahuan secara baik," kata Johan Windesi dikutip dari Antara, Sabtu (12/6/21).
Pola pembelajaran baru akan mempengaruhi kesiapan anak-anak dalam menghadapi pendidikan selanjutnya.
Ia mengaku khawatir dengan siswa lulusan tahun ini akan kesulitan saat masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pasalnya, banyak sekolah di Wondama tak bisa melakukan pembelajaran secara daring, langsung maupun dengan modul secara maksimal.
"Hal itulah yang membuat para guru dan pihak sekolah kesulitan mengukur kemampuan para siswa," ungkapnya.
Johan mendorong agar para siswa lulusan tahun ini untuk terus mengasah pengetahuan dengan belajar secara mandiri. Orang tua juga harus turun tangan mendampingi anak-anaknya.
"Dinas Pendidikan akan membuat tindak lanjut untuk membantu sekolah-sekolah dengan menyiapkan peralatan dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran secara daring, luring ataupun modul sehingga dapat berjalan dengan baik. Karena kita belum tahu pandemi ini berakhir sampai kapan," tukasnya. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News