GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan berdasarkan data terakhir yang dihimpun dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, per 2 Juli 2021 kasus aktif di Ibu Kota mencapai 78.394 kasus.
menurut Anies Baswedan, jika kondisi Covid-19 di wilayahnya tidak berubah, maka diprediksi akan ada lebih dari 100 ribu kasus aktif. Dia memprediksi kasus aktif 100 ribu di Jakarta akan terjadi pada 6 hingga 10 Juli 2021.
“Angka tertinggi (sebelumnya) 26 ribu pada Februari. Ini kondisi yang sangat berat untuk warga Jakarta,” ujarnya seperti yang dilansir dari Antara.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, total kematian mencapai 8.547 kasus, dan kasus positif secara total mencapai 560.408 kasus.
Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi kasus aktif dalam sejarah pandemi di Ibu Kota.
Pernyatan tersebut juga didorong dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menyebut bahwa 40 persen dari kasus aktif di wilayahnya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
“Jadi kalau sampai ada 100 ribu kasus, berarti kita akan membutuhkan perawatan 40 ribu orang. Ini jumlah yang fantastis dan ini adalah manusia yang harus diselamatkan,” tegas Anies.
Namun, Anies mengaku telah menyiapkan skema atau antisipasi jika prediksi buruk itu terjadi.
Adapun langkah antisipasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut:
a. RS kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ICU Covid-19
b. RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat
c. Rusun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan
d. Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet
e. Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta
f. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News