GenPI.co - Kritikan tajam kembali dikeluarkan Rocky Gerung. Kali ini, filsuf menyebut soal kuburan massa di Indonesia.
Pengamat politik itu terang-terangan mengkritik Presiden Jokowi yang datang ke apotek namun tidak menemukan obat untuk pasien covid-19.
Menurut Rocky, seharusnya Presiden Jokowi ada di Istana untuk mencari cara agar apotek tidak kekurangan obat.
“Sekarang dia justru datang ke apotek untuk memperlihatkan memang nggak ada obat,” ucap Rocky Gerung.
Ucapan itu diunggah ke dalam video berjudul Jokowi Kehabisan Obat Covid Orang Miskin Dilarang Sakit di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (24/7).
“Kalau saya baca dengan cara yang dialektis, begitu rakyat di bawah lihat bahwa Presiden Jokowi tidak bisa memperoleh obat, maka itu pesan bahwa siap-siap kalian meninggal,” tambah Rocky.
Menurut Rocky, memberi tahu rakyat bahwa pemerintah sudah tidak punya obat itu tidak cerdas.
“Nggak ada semacam kecerdasan.Pencitraan pun gak ada kecerdasan. Masa datang ke apotek sekadar memberi tahu rakyat bahwa nggak ada obat lagi,” ucap Rocky.
Pesan dari Presiden itu dinilai justru memperlemah daya tahan rakyat. "Rakyat sudah frustrasi, pesimistis, lalu imunitasnya turun tuh,” tambahnya.
Menurut Rocky, Presiden Jokowi telah melakukan hal yang berbahaya karena secara tidak langsung memberikan informasi kepada rakyat bahwa pemerintah sudah tidak punya obat.
“Presiden Jokowi melakukan hal berbahaya karena dia memberitahu kepada rakyat bahwa negara tidak akan mampu lagi mengurus kalian. Nggak ada obat. Jadi siap-siap saja jadi jenazah gitu. Kan itu pesannya tuh,” kata Rocky.
Dikatakan Rocky, Presiden Jokowi ingin mencitrakan dirinya sebagai sosok sederhana, tapi ternyata bukan pesan itu yang ditangkap masyarakat.
“Maka terjadilah olok-olok dunia bahwa memang Indonesia nggak mampu lagi. Karena itu dunia bilang: Sudah, Indonesia siap-siap jadi kuburan massal,” kata Rocky lagi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News