Data Covid-19 Jateng Tak Sinkron, Ganjar: Itu Data Delay

03 Agustus 2021 11:11

GenPI.co - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi terkait isu bahwa Jateng tertinggi kasus harian Covid-19 secara nasional.

Menurut Ganjar, tingginya kasus Jateng itu dikarenakan adanya data delay yang diinjeksi.

"Data menjadi perbincangan. Jateng tertinggi, wah ramai sekali. Saya bilang, nggak papa, wong itu ada data delay. Ada data yang diinjek ke sana," terangnya dilansir dari Ayosemarang.com.

BACA JUGA:  Analisis Pengamat Duet Ganjar-Andika, Harap Disimak

Menurut Ganjar, masih ada data kasus dari Jateng yang belum terlaporkan. Dan itu di Pusat lanjut dia banyak. Maka data Jateng lebih tinggi dari data pusat.

"Yang terjadi, setelah data itu diklarifikasi, biasanya dari pusat dimasukkan. Itulah yang kita sebut data injek. Jadi disuntikkan karena dulu belum. Itu yang terjadi, sehingga kadang-kadang datanya seperti itu," tegasnya.

BACA JUGA:  Mendadak Ganjar Pranowo Beri Kabar Bahagia, Mohon Dibaca!

Ganjar tidak hanya menyoroti data Covid-19 tapi juga data lainnya seperti jumlah kematian, penambahan kasus, kesembuhan termasuk data vaksin.

Menurutnya data vaksin di beberapa Kabupaten/Kota masih belum diinput dengan disiplin.

BACA JUGA:  Ganjar Sebut Tren Kasus Covid-19 di Jateng Alami Penurunan

"Tadi di rapat ada kasus, ternyata vaksin di beberapa Kabupaten/Kota masih banyak. Di aplikasi Smile itu masih banyak, kok mereka bilang sudah habis. Jangan-jangan sudah disuntikkan tapi belum diinput," tegasnya.

Ganjar juga meminta Bupati/Wali Kota untuk mengontrol penuh data penerima bantuan sosial tunai (BST).

Sebab Ganjar sudah mendapat laporan, bahwa data bansos meski sudah diverifikasi tapi keluarnya masih sama seperti dulu.

"Hari ini saya sudah kirim surat ke Kemensos, untuk kami minta data bansos Jateng secara keseluruhan agar kita overlay dengan data yang ada. Nggak papa, jangan takut salah, kalau salah kita koreksi. Yang penting publik harus tahu," tegasnya.

Kemudian Ganjar juga meminta Kabupaten/Kota untuk membuat call center karena ternyata pertanyaan masyarakat cukup banyak.

"Saya minta Bupati/Wali Kota buat call center sampai tingkat desa. Tadi saya ngobrol dengan Kades-Kades Klaten, mereka punya call center semuanya. Tapi saya minta Bupati/Wali Kota memastikan itu. Nanti saya akan keliling memastikan semuanya," pungkasnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co