Berkualitas dan Murah, Israel Pekerjakan Insinyur dari Palestina

18 Juni 2019 15:54

GenPI.co - Ketika perusahaan raksasa pembuat chip komputer Nvidia memutuskan untuk membeli sebuah perusahaan Israel pada awal bulan maret 2019 lalu, kebahagian akan ikut dirasakan oleh para Insinyur Palestina karena uang penjualan itu akan turut mereka rasakan. Mellanox adalah perusahaan pembuat chip berteknologi tinggi yang berasal dari Israel. Perusahaan ini istimewa, karena menjadi perusahaan besar di Israel yang berani mempekerjakan Insinyur teknologi dari Palestina. Bukan hanya memberi kontrak kerja, Mellanox juga memberikan saham perusahaan bagi karyawan yang dianggap berprestasi, baik itu orang Yahudi maupun orang Palestina.

Baca juga :

Anti Israel, Ini Sejarah Hubungan Mesra Indonesia-Palestina 

AS Buat Rencana Bikin Negara Palestina Baru tapi Untungkan Israel 

Permukiman Ilegal Israel, Sumber Konflik Palestina Tak Berujung 

Saham yang dimiliki oleh para Insinyur Palestina itulah yang kini membuat pendiri dan CEO Mellanox Eyal Waldman senang, karena uang dari Nvidia juga akan dirasakan oleh para Insinyur Palestina yang selama ini bekerja untuk Mellanox. Menurut perhitungan Waldman, sekitar 100 orang Insinyur Palestina yang ada di Mellanox akan menerima uang sekitar Rp 430 juta sampai Rp 570 juta untuk masing-masing orang. jumlah yang sangat berarti bagi warga Palestina. Uang ini didapat dari kepemilikan saham mereka di Mellanox yang turut dibeli oleh Nvidia. Apa yang dilakukan Mellanox bukanlah sesuatu yang baru, ada sejumlah perusahaan teknologi tinggi lain di Israel yang juga mempekerjakan Insinyur Palestina, namun Mellanox adalah yang terbesar dan kini menjadi pusat perhatian setelah dibeli oleh Nvidia. Kerjasama ini dimulai sejak tahun 2015 lalu dan melibatkan Insinyur Palestina dari jalur Gaza dan Tepi Barat.

Bukan sekedar basa-basi politik, Waldman menyebut Insinyur Palestina adalah orang pintar dan memiliki kinerja yang setara dengan Insinyur dari India atau Ukraina, “mengapa kita tidak memberi kesempatan bagi orang-orang pintar ini untuk bekerja?” Ujar Waldman dalam sebuah wawancara bersama TheMarker Magazine. Waldman bahkan meminta militer Israel pada perang melawan Hamas untuk tidak mengebom pemukiman tempat rekan Palestinanya bekerja. Perusahaan Israel mendapatkan Insinyur bermutu dengan biaya lebih murah dan bekerja dalam wilayah waktu yang sama. Sesuatu yang tidak akan mereka dapatkan bila harus mengontrak Insinyur di India dan Ukraina yang berada di tempat yang jauh, dengan berbagai biaya tambahan, serta wilayah waktu yang berbeda.

Palestina sendiri memiliki beberapa startup teknologi, namun sikap pemerintah Israel yang melakukan embargo membuat startup itu kesulitan mendapatkan pendanaan Internasional dan mengandalkan kerjasama dengan perusahaan teknologi Israel. ASAL Technologies adalah startup Palestina yang bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak dan bekerjasama dengan beberapa perusahaan Israel seperti Mellanox. Selain itu, ASAL juga bekerjasama dengan Microsoft, Intel, dan Cisco. ASAL bahkan mengatakan bahwa 70% dari asisten virtual Microsoft Cortana dikerjakan oleh Insinyur Palestina. Kerjasama dengan Israel mampu menyediakan lapangan kerja yang dibutuhkan oleh para lulusan kampus teknologi di Palestina. Semoga kerjasama antara Palestina dan Israel semakin erat dan mampu membuat keduanya sejahtera serta semakin maju dalam industri teknologi tinggi dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co