GenPI.co - Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Asep Saefuddin mengungkapkan keresahan dan langkah pihaknya dalam menghadapi digitalisasi di dunia kampus.
Menurut Asep Saefuddin, pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal terkait digitalisasi di dunia pendidikan.
"Sudah hampir dua tahun, kami tidak lagi tatap muka dengan mahasiswa. Jadi, empat semester. Tantangannya kembali ke para tenaga pendidik," jelas Asep Saefuddin kepada GenPI.co di Jakarta, Rabu (26/1).
Asep Saefuddin menjelaskan kesulitan utama dalam digitalisasi pendidikan, yakni bagaimana para pengajar atau dosen senior kembali harus belajar untuk menyeimbangkan pembelajaran.
Sebab, para mahasiswa dibekali lebih banyak kesempatan bersinggungan dengan digital dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya akui mereka (para mahasiswa,red) lahir bersama dengan digitilasisasi. Jadi, kami yang harus memahami dari awal soal dunia digital," ungkapnya.
Asep Saefuddin berpendapat dengan adanya pandemi Covid-19, menjadikan proses belajar mengajar bisa tanpa tatap muka.
Menurutnya, kondisi itu sangat positif, tetapi perlu mendapat pemahaman lebih dalam agar tidak menjadi antisosial.
"Saya akui memang mengajar tanpa tatap muka sangat sulit. Namun, ini bagus juga melatih semua pihak untuk mendigitalisasi dirinya," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News