GenPI.co - Bendahara Umum DPP PSI Suci Mayang Sari membeberkan efek yang diterima pemuda dalam mempelajari sejarah gerakan Reformasi 98.
Dia berpendapat bahwa reformasi yang terjadi pada tahun 1998 itu seharusnya masuk kurikulum pendidikan di Indonesia.
"Efeknya ini diajarkan di bangku sekolah agar generasi penerus tidak melupakan sejarah," ucap Mayang kepada GenPI.co, Kamis (12/5).
PSI menyarankan pemerintah agar segara memasukkan pengetahuan terkait awal mula demokrasi di Indonesia terbentuk dari Reformasi 98.
Dia menilai kebebasan yang bisa dirasakan saat ini berawal dari gerakan mahasiswa pada persitiwa tersebut.
"Generasi muda agar paham demokrasi dan kebebasan yang dinikmati sekaran ialah buah dari tragedi Trisakti, 24 tahun yang lalu," jelasnya.
Menurut Mayang, tragedi Trisaksi merupakan sejarah panjang lahirnya demokrasi di Indonesia.
"Sudah 24 tahun tragedi 12 Mei 1998. Tragedi Trisakti itu juga berkah demokrasi yang lahir dari perjuangan mahasiswa," ucapnya.
Selain itu, Mayang mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak melupakan sejarah bangsa.
Menurut dia, hal itu jelas harus menjadi pertimbangan untuk para pemuda di Indonesia.
"Bangsa yang besar ialah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News