Kasus Covid-19 Menggila di Indonesia, Menkes Bawa Kabar Gembira

26 Juni 2022 18:40

GenPI.co - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan laju penularan covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.000 lebih kasus per hari.

Meski begitu, menurutnya masih berada di level 1 versi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Memang ada kenaikan dari 200 ke 2.000-an kasus saat ini. Tapi puncak gelombang di Indonesia sebelumnya mencapai 60.000-an kasus per hari," ucap Budi di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikutip dari Antara, Minggu (26/6/2022).

BACA JUGA:  Menkes Budi Nyalakan Alarm Bahaya, Varian Baru Omicron Muncul

Budi menambahkan WHO memberikan standar level 1 situasi pandemi di suatu negara dengan indikator 20 kasus per pekan, per 100.000 penduduk.

Dia menerangkan jika disesuaikan dengan situasi di Indonesia, maka standar level 1 WHO berkisar 7.800 per hari.

BACA JUGA:  Menkes Budi Gunadi Sampaikan Kabar Covid-19, Jangan Panik

"Kalau masih di bawah itu (standar WHO), artinya masih di level 1 PPKM. Di Indonesia saat ini, 2.000-an kasus," katanya.

Budi menyampaikan prediksi puncak gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022.

BACA JUGA:  Kemenkes Sampaikan Kabar Baik di Indonesia, Semua Warga Bisa Lega

Hal itu didasari atas pengamatan yang terjadi di Afrika Selatan.

"Kalau polanya sama dengan di Afrika Selatan, perkiraan puncak (di Indonesia) bisa kena di pekan kedua dan ketiga Juli 2022," beber dia.

Budi juga memaparkan Afrika Selatan merupakan negara asal dari kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang saat ini sedang mengalami pola peningkatan kasus tersebut.

Kenaikan kasus di Afrika Selatan dalam sebulan terakhir, hanya sepertiga dari kenaikan kasus di puncak Omicron BA.1.

Hospitalisasi atau pasien yang dirawat di rumah sakit hanya sepertiga dari puncak Omicron.

"Angka kasus kematiannya sekitar 10 persen dari puncaknya Omicron," imbuhnya.

Dia menilai jika Indonesia meniru pola yang terjadi di Afrika Selatan, diperkirakan puncak kasus di Tanah Air mencapai 30 persen dari puncak Omicron, atau setara 17.000 hingga 18.000 pasien dan setelah itu akan turun kembali.

"Namun dengan jumlah pasien yang masuk rumah sakit dan kematian jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya," kata dia.

Budi juga menuturkan reproduction rate nasional masih terkendali sebab berada di bawah 1 persen.

"Positivity rate nasional masih terkendali di 3,61 persen atau di bawah standar WHO berkisar 5 persen,: tandasnya.

Namun masih ada beberapa propinsi di Indonesia seperti DKI Jakarta dan Banten sudah di atas 5 persen, maka masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak panik menghadapi situasi pandemi covid-19.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co