GenPI.co - Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meraih penghargaan Global Leadership Award.
Penghargaan tersebut diraih Jokowi pada ajang Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) di The Kasablanka, Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (26/11).
Pada acara tersebut hadir Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) bersama lima organisasi dan komunitas lainnya.
Mereka adalah Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Pemuda Muhammadiyah, Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII), dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Jakarta.
Kelimanya meyakini bahwa penganugerahan Global Leadership Award ini merupakan bentuk apresiasi tulus dari komunitas hubungan internasional bangsa Indonesia.
Prof. Mohammad Ali Berawi selaku Ketua Umum DPP ADI mengapresiasi keberhasilan Jokowi untuk menghasilkan deklarasi KTT G20 bagi proses pemulihan ekonomi dunia.
"Dukungan terhadap pentingnya evidence based policy, pemanfaatan dan pengembangan science dan teknologi, serta peningkatan ketahanan kesehatan, energi dan pangan diharapkan mampu membawa kesejahteraan bagi umat manusia," ujar Prof. Mohammad Ali Berawi dalam rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (26/11).
ADI juga menilai peran penting kepemimpinan Presiden Jokowi di KTT G20, telah memberikan dampak positif terhadap peranan Indonesia di kancah global.
Sementara itu, Prof Mohammad Nur Rianto Al Arif selaku Sekretaris Jenderal DPP ADI menyampaikan, pihaknya mendukung penuh penganugerahan Global Leadership Award kepada Bapak Presiden Joko Widodo.
Sebagai ketua Presidensi G-20, Jokowi dinilai berhasil menjaga keutuhan G-20 serta melahirkan G-20 Bali Leaders’ Declaration yang padat dengan kesepakatan dan substansi yang menjawab berbagai permasalahan dunia.
Keberhasilan ini dinilai menorehkan sebuah tinta emas dalam sejarah diplomasi dan politik luar negeri Indonesia.
"Penyelenggaraan KTT G20 yang telah mampu menghasilkan beberapa kesepakatan ekonomi dan investasi yang menguntungkan bagi Indonesia," kata Prof Mohammad Nur Rianto Al Arif
Sebagai informasi, Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) adalah forum non-politis, independen, dan terbuka yang diadakan setiap tahun sejak tahun 2015.
Festival diplomasi ini memfasilitasi diskusi publik tentang politik internasional Indonesia dalam berbagai bidang seperti rivalitas kekuatan besar dunia, geopolitik, keamanan, ekonomi, budaya, lingkungan, Indonesia Emas 2045, dan pemuda.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News