Eks Pilot Garuda Blak-blakan, Apa Peran Suami Iis Dahlia?

11 Desember 2019 20:50

GenPI.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengambil langkah tegas, mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara. 

Hal tersebut dilakukan karena ada kasus penyelundupan Harley Davidson dalam pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Prancis, dengan pilot Satrio Dewandono, suami penyanyi dangdut Iis Dahlia. 

Dalam kasus ini apakah Satrio Dewandono, sang pilot yang menerbangkan Airbus A330-900 tersebut tahu keberadaan Harley dan sepeda Brompton di pesawat tersebut? 

BACA JUGA: Terseret Skandal Asmara di Garuda, Pramugari Cantik Ini Menangis

Seorang mantan pilot Garuda Darwis Panjaitan yang telah 40 tahun mengabdi bicara blak-blakan kepada JPNN.com

Menurut Darwis, bahwa ia meyakini gonjang-ganjing seputar manajemen PT Garuda Indonesia saat ini, tidak berpengaruh terhadap kinerja para pilot. 

Karena menurut Darwis, sudah ada standar operasional prosedur yang baku.

BACA JUGA: Ungkap Megakorupsi, Presiden Jokowi Minta Mahfud MD Turun Tangan

"Sudah ada SOP yang baku, ada atau tidak ada direktur utama operasional saya kira tetap berjalan normal dilakukan oleh pilot," ungkap Darwis di Jakarta, Rabu (11/12).

Menurut pensiunan Garuda 2017 ini, ada dua jenis pilot di perusahaan plat merah Garuda. 

Yaitu, line pilot, atau pilot yang secara profesional hanya bertugas menerbangkan pesawat.

BACA JUGA: Honorer K2 Disuruh Masuk Got, Gubernur Anies Menuai Pujian

Dan eksekutif pilot yang selain menerbangkan pesawat juga duduk di manajemen. 

Misalnya memegang jabatan chief pilot atau chief instructure.

BACA JUGA: Bagai Langit dan Bumi: Gaji Guru Swasta Rp 1 Juta, Guru PNS Wow

Darwis pun membeber prosedur singkat saat seorang pilot hendak menerbangkan pesawat. 

Kapten pilot akan diberi data terkait pesawat dan kargo yang akan dibawa. 

BACA JUGA: Membersihkan BUMN, DPR: Erick Thohir Harus Berhati-hati

Jika ada barang yang membahayakan atau di luar bagasi normal, akan ditindaklanjuti secara prosedur tersendiri.

"Kemudian, kalau ada barang seperti kejadian kemarin (ada onderdil Harley dan sepeda Brompton). Itu kan di luar normal, karena penerbangan khusus dari pabrik ke customer (dari Toulouse, Prancis ke Jakarta). Seorang pilot harus dikasih tahu (apa saja yang dibawa)," ucapnya.

BACA JUGA: Akankah Prabowo & Jokowi Wujudkan Kapal Induk Pertama Indonesia?

Dari prosedur itu, kata Darwin yang kini berprofesi sebagai instruktur di Bali International Flight Akademi ini, kapten akan mengetahui apakah barang yang dibawa melanggar aturan atau tidak. 

Misalnya, aturan terkait kepabeanan, security dan lain-lain.

BACA JUGA: Rocky Gerung Dilaporkan Polisi, Pakar: PDIP Salah Langkah

"Karena bukan penerbangan normal (flight clearance) boleh-boleh saja seorang direktur utama menyatakan barang yang ikut diangkut menjadi tanggung jawabnya, tetapi sebagai kapten, seharusnya meminta surat pertanggungjawaban. Kalau cuma lisan, sulit dipertanggungjawabkan. Bisa saja muncul kecurigaan dia (yang membawa) ikut terlibat," katanya.

Seorang pilot boleh saja mengaku tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa dalam pesawat, karena tidak melihat kargo secara langsung. 

BACA JUGA: AHY Ngos-ngosan, Malah Bikin Meriang Kaum Hawa...

Tetapi seorang pilot akan menerima data berat pesawat yang akan diterbangkan.

"Di situ tercatat berapa berat pesawat. Kemudian juga tercatat kalau ada tambahan, namanya loading data. Satu kilogram saja berat bertambah, pasti diperhitungkan. Jadi, dari jenis berat saja sudah berkembang. Saya mencoba membayangkan itu diri saya yang bawa," katanya.

BACA JUGA: Seksinya Ariel Tatum, Hingga Banyak yang Pengin Tahu Tarifnya...

Lantas, mengapa suami pendangdut Iis Dahlia yang dipilih menerbangkan pesawat baru itu dari pabrikannya di Perancis ke Jakarta? Darwis pun memaparkan sejumlah asumsi.

"Itu wewenang perusahaan yang memesan pesawat. Biasanya dipilih yang berada di jajaran manajamen yang punya posisi chief instruktur dan mereka harus training dulu di pabriknya sebelum membawa pesawat itu dan harus disetujui pabriknya untuk membawa. Jadi orang yang sudah berkualitas. Kalau belum punya, bisa menyewa pilot dari pabrik untuk membawa ke Indonesia," katanya.

BACA JUGA: 3 Pasangan Zodiak Ini Cinta Mati, Sudah Putus Nyambung Lagi

Darwis secara blak-blakan menyampaikan perasaaannya, melihat pelayanan Garuda di masa kini jauh menurun dibanding tahun-tahun di mana Darwis masih berdinas. 

Ia pun menyarankan semua pihak, termasuk manajemen yang berada di PT Garuda Indonesia mematuhi aturan yang berlaku dan taat hukum, jika ingin lebih baik.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co