GenPI.co - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat berlangsung pada hari Selasa (3/11/2020) waktu setempat.
Dua kandidat yang bertarung adalah Donald Trump dari Partai Republik sebagai petahana, dan Joe Biden dari Parta Demokrat.
BACA JUGA: Pilpres AS Rawan Penyebaran Corona, WNI Jangan Keluyuran
Pengamat politik luar negeri sekaligus mantan Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Makarim Wibisono memberikan prediksinya.
Ia mengatakan, kemungkinan jumlah suara yang diraih kedua kandidat hanya berbeda tipis.
“Saya melihat hasilnya akan berbeda tipis,” kata Makarim kepada GenPI.co.
Menurut dia, saat ini Amerika Serikat sedang mengalami perbaikan keadaan di tengah krisis akibat pandemi covid-19.
Makarim memandang situasi ini dimanfaatkan oleh Joe Biden untuk merebut suara dari Donald Trump.
“Dampak Covid-19 dan ketidakpastian ini tentunya menguntungkan Biden, dan dia bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik,” sambungnya.
Selain itu, dukungan terhadap Joe Biden juga cukup besar, terutama di daerah-daerah yang aktif melakukan ekspor dan impor.
Seperti diketahui, Donald Trump memiliki kebijakan yang cukup berani dan protektif terkait perdagangan global.
“Daerah-daerah di AS yang aktif ekspor dan impor juga sangat mengharapkan perubahan,” papar Makarim.
Terlepas dari siapapun presiden AS yang akan terpilih, Makarim menilai bahwa hal tersebut tidak akan memberi banyak pengaruh terhadap hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Sebab, hubungan kedua negara negara ini memang sudah baik sejak awal.
BACA JUGA: Iran dan Rusia Mau Bikin Gaduh Pilpres AS
“Indonesia dengan AS hubungannya sudah baik sejak awal, sejak proses kemerdekaan kita,” tutur Makarim. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News