Kisah Mualaf: Niat Membenci Malah Jatuh Hati Pada Ajaran Islam

21 April 2021 14:10

GenPI.co - Namaku Wendy, orang-orang biasanya memanggilku Wendy Lofu. Aku adalah seorang manusia yang berdosa, bahkan menjelang hari di mana aku akan bersyahadat. 

Aku harus mengaku bahwa aku kalah dari segala pemikiranku yang salah akan agama Islam.

BACA JUGA: Kisah Mualaf: Pesan Papa Sangat Dalam, Aku Masih Ingat

Sebelum memutuskan untuk menjadi mualaf, aku adalah seorang yang fanatik. 

Tidak jarang aku mencari cara untuk menjatuhkan agama tertentu, salah satunya Islam. 

Pada awalnya, aku tidak mengerti kenapa begitu tidak menyukainya (Islam), sampai suatu hari aku memutuskan untuk membaca Al-Qur'an. 

Tujuanku cuma satu, untuk mencari kesalahan di kitab suci tersebut.

Setiap hari aku membaca Al-Qur'an. Namun, tidak ada sedikit kesalahan yang aku temukan. 

BACA JUGA: Kisah Mualaf: Aku Bingung saat Pertama Kali Salat, Ternyata…

Hari demi hari aku habiskan waktu untuk membaca Al-Qur'an saat tidak melihat adanya kesalahan justru terdapat sebuah getaran dalam hatiku dan tumbuh rasa percaya kepada Allah.

"Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan oleh Allah, tanpa paksaan sedikit pun aku mengucapkan dua kalimat syahadat," ucapku.

Aku berusaha menjalankan semua ajaran sesuai agama Islam, termasuk berpuasa. Saat pertama kali mejalankan puasa, aku merasa sangat senang. 

Aku sangat bahagia bisa merasakan menahan rasa lapar dan haus bersama dengan orang-orang seiman. 

Dimana mereka merasakan nikmatnya makan setelah menahan keinginan bahkan hawa nafsu sepanjang hari .

Tidak pernah sedikit pun terbesit di benakku untuk membatalkan puasa. 

Aku berharap hari-hari dimana menjalankan puasa dapat di terima oleh-Nya. 

Selama menjalankan puasa aku selalu mengonsumsi makanan yang memang halal sesuai dengan ajaran Islam.

"Alhamdulillah saya memiliki keluarga yang membebaskan untuk memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing," kataku, mengucap syukur.

Suasana rumah memiliki toleransi yang sangat tinggi, membuat aku merasa nyaman dan tenang. 

Bahkan mama pernah bilang, apa pun yang menjadi keputusan besar dalam hidupnya, haruslah kembali pada diri sendiri dan bertanggung jawab. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co