GenPI.co - Sebagian besar pria bilang janda itu punya segudang pengalaman soal percintaan. Ya, aku mengakuinya.
Bagiku, janda bisa membimbing pria lajang soal cinta. Karena, mereka sudah paham betul soal asam dan manis dunia percintaan.
Beberapa tahun lalu, aku sangat menggilai seorang janda bernama Kasnah.
BACA JUGA: Istriku Kepincut Duda Kekar, Aku Kalah Kuat
Kasnah adalah janda muda dan memiliki anak. Dirinya menjadi akibat sang suami meninggal dunia akibat sakit.
Alhasil, Kasnah menjadi janda kembang di kampungku. Pasalnya, pesona tidak luntur dan punya daya pikat sendiri.
Tidak heran, aku dan kakakku pun berlomba-lomba mendapatkan Kasnah.
Setiap sore hari biasanya Kasnah jogging mengelilingi kampung. Saat-saat itu biasanya para pria berlomba-lomba mengamati dan ada pula yang sekadar menyapa.
Akan tetapi, aku mencoba mendekati Kasnah dengan ikut jogging bareng bertujuan agar makin akrab.
Sudah beberapa kali aku dan Kasnah olahraga bersama, menjadi hubunganku makin akrab dengannya.
"Tinggal tunggu kesempatan mendapatkan cintanya," pikirku.
Kendati demikian, aku berpikir ulang mendekati Kasnah. Hal itu efek pekerjaanku tidak tetap dan hanya seorang wirausahawan.
Nampaknya, Kasnah sudah tertarik denganku karena kerap kali berkunjung ke rumahku saat malam hari, apalagi saat hujan.
Meskipun begitu itu sudah sering terjadi, aku masih menahan diri mengeksekusinya.
"Mas, maaf ya jika malam aku ke rumahmu mulu. Karena, celupanmu enak mas," pancing Kasnah.
BACA JUGA: Saat Dia Mendekat, Napasku Makin Memburu
"Ah, kamu bisa saja. Jangan tengah malam mulu ke sini, tidak enak sama tetangga, apalagi hujan-hujan," timpalku.
"Mumpung hujan mas, enak yang hangat-hangat," kata Kasnah.
Aku memang memiliki usaha kedai teh nusantara. Kasnah sangat menikmati teh celup buatanku. Pasalnya, aku membuat teh celup dengan metode khusus.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News