Rudi Punya Foto-foto Syurku, Aku Sampai Tak Berdaya

10 Juli 2021 07:18

GenPI.co - Setelah trauma dengan masa laluku, aku akhirnya menemukan sosok pria yang tepat menurutku.

Dia ialah Fikral. Aku bertemu dengannya di sebuah acara di kampus.

Awalnya aku tidak memiliki simpati kepadanya karena sikapnya terkesan jutek.

BACA JUGA:  Aku Menantang Ombak di Lautan, Istri Digoyang Mantan Tanpa Ampun

Namun, setelah aku mengenalnya, dia ternyata orang yang asyik. Selain itu, dia juga tipikal cowok yang bertanggung jawab.

Awalnya aku ragu dengannya karena masa laluku. Akan tetapi, kami meyakinkan untuk melangkah lebih lanjut.

BACA JUGA:  Tak Sanggup Bayar Utang, Pacarku Rela Digoyang Sampai Lelah

“Kalau kita tidak mencoba untuk melawan rasa trauma bakal seperti ini,” ujarnya meyakinkanku.

Setelah hubungan kami berjalan lima bulan, Fikral pun melamarku. Kedua orang tuanya datang untuk meminangku.

BACA JUGA:  Baru Sampai Hotel, Pacarku Sudah Bikin Aku Geli dan Lemas

Tak ada alasan untuk menolak cinta Fikral yang nyatanya bisa membuatku move on.

Aku juga sudah telanjur bucin dan cinta mati kepadanya. Namun, sebulan sebelum kami menikah, Rudi yang merupakan mantanku datang dan mengajak balikan.

Rudi bahkan mengancam akan menyebarkan foto-fotoku yang tak pantas di media sosial jika aku menolaknya.

Rudi pun tak segan-segan mengadu kepada orang tuaku tentang keburukan Fikral pada masa lalu.

Dulu keluarga Fikral memang bukan orang yang baik. Dia punya masa lalu kelam yang membuatnya trauma dengan sebuah hubungan.

Namun, aku tak masalah dengan masa lalunya. Aku melihat Fikral yang sekarang lebih baik dan berbeda dari informasi yang aku terima.

Meskipun diancam Rudi, aku tetap memilih Fikral. Aku tidak peduli dengan ancamannya itu.

“Aku tidak akan meninggalkan Fikral,” kataku kepada Rudi saat kami bertemu di sebuah kafe.

“Kamu yakin dengan dia?” tanya Rudi.

“Kenapa tidak?”

“Aku pegang kartu matimu,” Rudi memperlihatkan foto-fotoku yang cukup syur di ponselnya.

Deg. Jantungku berdegup kencang. Aku mencoba tenang. Kuhirup napas dengan cukup dalam.

Tidak berselang lama Fikral dan orang tua Rudi datang. Aku dan Fikral memang sudah sengaja menyiapkan skenario ini.

Aku sudah memberi tahu orang tua Rudi tentang kelakuan anaknya. Orang tua Rudi pun bersedia membantuku.

“Rudi, jangan seperti itu. Biarkan Maya memilih orang yang dicintainya,” kata ayah Rudi.

Rudi tidak berkutik. Dia malu bukan kepalang. Wajahnya menunduk. Kami semua diam. Napas Rudi terdengar tersengal-sengal.

“Oke. Selamat berbahagia, May,” kata Rudi. Dia lantas pergi.

Aku tersenyum bahagia. Aku mencium tangan orang tua Rudi. Kuucapkan terima kasih yang sangat dalam.

“Maafkan Rudi, ya, Nak. Om pastikan Rudi tidak akan berbuat macam-macam,” kata dia. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co