Kisah Malam Pertama: Istriku Sampai Teriak

05 Agustus 2021 14:43

GenPI.co - Mengenang kisah cinta dengan suamiku membuatku sering tersenyum sendiri.

Perjalanan cinta kami memang tidak selalu menyenangkan. Ada saja kejadian konyol yang menimpa kami.

Semuanya kusimpan dengan baik. Aku bertemu Farel, suamiku, di Bali. Saat itu aku sedang bertugas di sana.

BACA JUGA:  Kisah Cinta: Dino, yang Kamu Lakukan Sangat Jahat

Farel pun segendang sepenarian. Kami bersua di kolam renang hotel ketika fajar menjelang.

Sore itu aku sedang galau karena baru saja putus dari kekasihku. Farel tiba-tiba menyenggolku ketika aku berdiri di bibir kolam.

BACA JUGA:  Kisah Cinta: Jodohku Datang dengan Cara Tidak Diduga

Aku menoleh. Dia meminta maaf. Senyumnya manis sekali. Awalnya aku tidak merasakan apa pun.

Aku juga mengagumi ketulusannya meminta maaf. Selebihnya biasa-biasa saja.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

Namun, entah kenapa seperti ada kekuatan yang membuat kami menjadi dekat pada sore itu. Kursi yang kududuki ternyata bersebelahan dengan Farel.

Kami sempat canggung. Sampai akhirnya Farel memberanikan membuka obrolan. Dia mengajakku berkenalan.

Kejadian konyol menimpaku. Jus yang kuminum tumpah. Farel langsung mengambil kausnya.

Untuk beberapa saat kami saling bertatapan. Aneh sekali. Farel pun langsung salah tingkah.

“Sori. Aku tadinya mau ngambil handuk,” Farel terlihat tersipu.

Aku tertawa. Sesak di dadaku terasa hilang. Farel malah menggaruk-garuk kepalanya.

“Farel,” dia mengulurkan tangannya untuk mengajakku berkenalan.

“Karin,” aku menyambut uluran tangan Farel.

Kami langsung mengobrol dengan seru. Kami seperti orang yang sudah kenal lama.

Kami juga bertukar nomor telepon. Saat kembali ke Jakarta, kami makin intens berkomunikasi.

Pada Maret 2017, Farel menyatakan cintanya. Aku menerimanya dengan hati berbunga-bunga.

Kami mengarungi kisah cinta yang penuh liku. Farel bukan orang romantis. Namun, dia juga tidak terlalu cuek.

Setelah dua tahun berpacaran, kami memutuskan menikah. Kisah yang kami jalani makin banyak.

Misalnya, saat malam pertama. Saat itu kami sudah menata kamar sesuai keinginan.

Tiba-tiba saja aku berteriak. Farel kaget bukan kepalang. Dia mencari tahu penyebabnya.

Aku menunjuk ke arah ujung kasur. Di sana ada kecoak. Aku memang sangat jijik dengan kecoak.

“Oalah,” Farel dengan santainya langsung menyemprotkan semprotan pembunuh serangga.

Setelah itu dia mengambil bangkai kecoak itu menggunakan tisu. Farel membuangnya ke tempat sampah.

Butuh waktu cukup lama bagiku untuk menenangkan diri. Farel terus mengayomiku.

“Udah. Nggak ada lagi, kok,” kata Farel sembari memelukku. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co