Satu Tenda Dengan 2 Sahabat, Aku Dibuat Hangat

18 November 2021 18:10

GenPI.co - Saya merencanakan liburan bersama dua teman pria di Pulau Seribu, Jakarta.

Karena wanita sendiri, aku pun mendapat pelayanan yang maksimal dari kedua sahabatku tersebut.

Kami mulai bersahabat sejak SMA, sehingga tidak ada lagi yang bisa meragukan persahabatan ini.

BACA JUGA:  Pedang Milik Menantu Panjang dan Keras, Aku Sampai Merintih

"Yan, jangan jalan terlalu jauh, ya. Nanti, lo bisa kesasar," ucap Rino.

Oh. Iya, perkenalkan namaku Yani. Saat sedang asyik mendirikan tenda, aku malah sibuk berkeliling pulau.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Sementara Rino dan Adit bertugas mendirikan tenda dan memasak.

Maklum, kami berkunjung ke pulau yang cukup terpencil karena alasan agar tidak terlalu ramai.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

Setelah selesai mengelilingi pulau, aku pun kembali ke titik tempat mendirikan tenda tersebut.

"Loh, kok, tendanya belum berdiri? Ngapain saja dari tadi?" tegurku.

"Kami khawatir kamu kenapa-kenapa, Yan. Jadi, sedari tadi cari kamu ke mana-mana. Ya, sudah, karena kamu di sini, yuk, makan dulu," sahut Rino. 

"Hah, sudah, lah. Aku malas sama kalian," ujarku.

Kendati demikian, aku juga merasa lapar sehingga ikut menikmati makan sore bersama mereka.

Menu makan pun hanya mi goreng, karena belum siap masak nasi.

Selesai makan, kami pun mendirikan tenda karena makin gelap karena sudah pukul 19.00 WIB.

"Kalian jadi hanya bawa satu tenda? Terus, nanti aku tidur di mana?" protesku.

"lo tidur aja di dalam. Kami berdua bisa tidur di luar, kok," jawab Adit.

Mendengar jawaban itu, aku sedikit khawatir karena merasa bersalah tidur di dalam sendirian.

Namun, kami pun lupa bahwa malam itu cukup seru menghabiskan waktu bersama.

Setelah lelah bermain di tengah malam yang sepi, kami pun memutuskan untuk tidur.

Sebab, kami akan pergi menyelam pada pagi nanti.

"Aku tidur duluan, ya. Kalian jangan sampai begadang, karena nanti pagi berenang," seruku.

"Ya," sahut keduanya.

Aku lantas tidur di tenda, karena memang sudah sangat lelah.

Akan tetapi, aku terbangun karena suara yang aneh di luar tenda.

Aku terkejut saat melihat di tenda sudah ada kedua sahabatku.

"Lah, mereka kenapa ada di tenda?" pikirku.

Aku lantas membangunkan Rino dan Adit, karena merasa tidak nyaman berada di dalam tenda bersama.

"Kalian bangun dulu. Kenapa di sini, sih," ucapku kesal.

"Heh, Yun. Di luar ternyata seram, Yun. Jadi, kami di dalam saja, ya, sama lo," jawab keduanya.

Aku pun pasrah mendengar jawaban tersebut, karena malam itu memang agak seram. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co