Nyaman Jadi Selingkuhan, Aku Bikin Doi Teriak Keenakan

25 Desember 2021 23:50

GenPI.co - Mulanya cuma perkenalan biasa ketika dia, Reza, nimbrung ngobrol bersama kerumunannya.

Belakangan dia tahu ternyata dia teman dari Joe, temannya yang saat itu berada di tempat yang sama.

Perkenalan singkat itu pun berlangsung biasa saja. Sekadar tanya nama dan kegiatan sehari-harinya. Pertanyaan klasik yang umum.

BACA JUGA:  Ditinggal Istri Dinas, Aku Rajin Disambangi Menantu Cantik

Meski sedikit merasa ada yang salah dengan tatapan Reza, tapi Adit berusaha untuk tak terlalu menanggapinya. Mungkin itu cuma perasaanku saja, pikirnya saat itu.

Pemikiran yang terbukti salah keesokan harinya.

BACA JUGA:  Punggungku Memerah karena Ulah Mertua, Suami Marah-marah

“Dit, si Reza minta nomor hapemu nih, aku kasih gak?”

Joe.

BACA JUGA:  Istri Kesal, Aku Sering Nginep di Rumah Mama Mertua

“Eh, ada apa nih? Kasih aja deh. Siapa tau emang dia ada perlu sama aku”

Sent.

“Hai Adit, makasih sudah ngijinin Joe ngasih nomormu. Apa kabar pagi ini? Hangover sudah lewat, khan?!”

Reza.

“Eh kamu Rez. Hangover apaan orang aku cuma minum segelas cocktail doank semalam. Hari ini ada kuliah jadi gak niat buat menggila semalam. Ada apa nih?”

Sent.

“Oh kirain. Gak ada apa-apa sih. Cuma pengen kenalan lebih dari obrolan basa basi semalam kalo boleh”

Reza.

“Hahahaha… ya boleh lah. Kirain ada apaan. Tapi sambung ntar ya. Aku mau berangkat kuliah dulu nih. Udah siang soalnya”

Sent.

“Seep seep. See you later”

Reza.

Perkenalan mereka hari itu ternyata berlanjut makin akrab tiap harinya. Reza seperti menyeret Adit pada kisah-kisah yang lebih dalam. Dan Adit menikmati.

Keadaan dirinya adalah sendiri di tanah itu, juga kebiasaan-kebiasaan dulu ketika dia masih bersama kekasihnya dulu, membuat sosok Reza terlihat begitu indah adanya. 

“Kau sinting ya, Dit! Aku pikir kau itu manusia cerdas yang jauh dari kata semacam desperate atau semacamnya. Kau baik-baik aja khan, Dit??” cerocos Joe.

 “Ini bukan desperate atau haus kasih atau apa, Joe. Please jangan sudutkan aku pada tempat sehina itu! Aku cinta dia, sayang dia, apapun kondisinya. That’s it!”

 “Dengan melupakan kenyataan bahwa kau tau dia sudah punya cowok juga meski jauh di luar sana?? Dengan melupakan kenyataan bahwa arti hadirmu bagi dia itu tak lebih dari selingkuhan semata? Gitu?” Joe, brutal mencerca.

“Tak perlu kau ingatkan, aku sudah mengetahuinya dari awal. Reza sendiri yang dengan gentle menceritakan semua kondisi tentang dirinya. Dan aku harus apa, Joe??? Awalnya aku juga merasa terhina ketika suatu malam dia menceritakan semuanya!

Tapi aku juga tak bisa membohongi diri sendiri ketika keesokan paginya dengan pikiran kosong aku sudah berdiri di depan pintu rumahnya, mengetuk pintu dengan pikiran yang hanya terisi kata-kata “aku cinta padamu tanpa kecuali”. Salah?!”

“Kau sinting, Dit!”

“Sinting untuk mencintainya?? Sinting untuk hanya bisa menerima kenyataan bahwa dia dan pria tercintanya itu sudah menjalin rumah tangga selama 10 tahun dan tak mungkin aku goyahkan dengan kasih yang kuhamparkan??? Aku juga tak pernah berniat mengusik hubungan mereka! Aku cukup tahu diri untuk sekedar menjadi bayang ketika pria itu sejenak pergi dari kehidupan Reza. Aku sadar betul akan hal itu, Joe!!!”

 “Itu mutlak keputusanmu, Dit. Aku sebagai teman cuma sekedar mengingatkan dan mempertanyakan tentang apa yang terjadi di depan mataku. Itu karena aku peduli.

Tapi kembali ke dirimu, aku yakin kamu sudah cukup dewasa untuk mengetahui setiap konsekuensi dari tindakan atau jalan yang kamu pilih. Tapi mau sampai kapan????”.

“Entahlah, hanya pertanyaan itu yang belum bisa kujawab”.

Adit terpekur, masih di pojokan kamar sempit rumah kost itu. Botol vodka yang tadi digenggam, kini kosong, terkulai tak jauh dari kakinya. 

Bahkan rokok yang tadi terselip di jemarinya, masih berada di sana. Mati karena lupa tak terisap, atau sudah tak ada daya. 

Besok dia akan terbangun dengan kepeningan yang dahsyat di kepalanya, dan keheningan yang pekat di hatinya, mengingat bahwa dia harus menahan diri untuk seolah tak pernah mengenal Reza dalam hidupnya.

Paling tidak selama seminggu. Seminggu setelah malam ini, teriakan enak itu bakal menjadi milik Adit dan Reza.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co