Aku dan Pacar Kepergok Bermain, Satpam Bioskop Mengusirku Kasar

12 Januari 2022 14:30

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Laras, umur 22 tahun dan saat ini sedang duduk di bangku perkuliahan.

Aku punya pacar yang seumuran namanya Reza, hubungan pacaran sudah dijalani kurang lebih selama satu tahun.

Kami berdua cocok karena memang suka jalan-jalan dan hobi makan.

BACA JUGA:  Istri Kesal, Aku Sering Nginep di Rumah Mama Mertua

Hampir setiap hari kami menyambangi berbagai macam tempat makan dan tempat nongkrong.

Pada akhir pekan, sahabatku Fitri, mengajak untuk bertemu dengannya dan kekasihnya di salah satu mall.

BACA JUGA:  Udara Dingin Menyelinap di Sela Jendela, Mertua Sampai Betah

Katanya ingin memperkenalkan pacar barunya itu.

“Sayang, malam minggu nanti main sama Fitri ya, dia mau ngenalin pacar barunya,” ajakku.

“Iya, kebetulan aku ingin beli sepatu. Nanti sebelum bertemu kita beli sepatu dulu, ya,” jawab Mas Reza.

Aku mengangguk sambil tersenyum.

Hari pertemuan tiba, aku dan pacarku datang lebih tiga jam cepat dari jam yang ditentukan.

Setelah Mas Reza mendapatkan sepatu yang diinginkan, kami bingung harus kemana lagi.

Pasalnya, saat melihat jam, masih ada waktu dua jam sampai waktu janjian dengan Fitri.

Tadinya kami ingin ke salah satu restoran dan makan. Tetapi, tempat akan bertemu dengan FItri nanti adalah restoran.

Artinya, pasti nanti bertemu untuk makan.

“Kalau makan sekarang nanti terlalu kenyang saat bertemu Fitri,” tuturku.

“Nonton bioskop aja, yuk? Waktunya pas juga dua jam,” ajak Mas Reza.

Akhirnya kami memutuskan untuk naik ke lantai paling atas dan masuk ke gedung bioskop itu.

Kami sendiri bukan orang yang gemar menonton film, selama pacaran mungkin hanya sekali atau dua kali pernah menonton bioskop bersama-sama.

Sesampainya di gedung bioskop, Mas Reza yang bertugas memilih film dan membeli tiketnya.

Aku pergi ke tempat makanan untuk membeli popcorn dan juga minuman.

“Jadinya nonton apa sayang?” Tanyaku ke Mas Reza.

“Ini film tentang cinta, kata mbaknya bagus,” jawab Mas Reza sambil tertawa.

Kami duduk di dua kursi terdekat dengan tangga dan baris ketiga dari atas.

Tadinya Mas Reza ingin memesan bangku di baris paling atas dan pojok, tetapi ternyata kursi tersebut sudah ada yang menempati.

Kondisi studio saat itu lumayan ramai dan terlihat cukup terisi.

Tiga puluh menit film berjalan, aku sudah mulai merasa bosan. Maklum, memang pada dasarnya aku tidak terlalu suka menonton film di bioskop.

Tidak lama, aku merasakan tangan Mas Reza menepuk dan mengelus tanganku, aku melirik ke arahnya dan dia mendekatkan mulutnya ke wajahku.

“Minta hp-ku dong, sayang,” bisik Mas Reza.

Memang sudah menjadi kebiasaannya menitipkan semua barang bawaannya di tasku, termasuk hp dan dompetnya.

Aku merogoh tas dan mengeluarkan hp milik Mas Reza.

Dia kembali mencoba berbisik ke telingaku.

“Aku tau kamu juga bosan, kita main ludo saja, yuk,” ajak Mas Reza.

“Iya sayang, ngantuk juga nontonnya, nih,” jawabku.

Akhirnya kami berdua bermain ludo di hp Mas Reza di tengah pemutaran film cinta-cintaan itu.

Entah karena bosan atau memang terbawa suasana permainan, aku sesekali mengeluarkan suara-suara yang cukup keras.

Sepertinya suara kami bermain game dan cahaya dari hp Mas Reza mengganggu penonton lain.

Tiba-tiba ada seorang penjaga keamanan bioskop yang mendatangi kami dan mengingatkan bahwa penonton lain terganggu.

Dia mengatakan bahwa kalau memang ingin bermain lebih baik di luar saja, tidak di dalam studio.

Karena memang kami sudah bosan menonton film tersebut, akhirnya kami beranjak keluar dari gedung bioskop.

Tiba-tiba masuk pesan dari Fitri, dia mengatakan bahwa sudah sampai di mall tempat janji bertemu.

Setelah itu akhirnya kami bertemu dengan Fitri dan pacar barunya dan berbincang-bincang hingga malam hari. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co