Trauma Ditinggal Istri, Ayah Mertua Hobi Main di Belakang

22 Februari 2022 17:25

GenPI.co - Namaku Widya Septiana. Aku dan suamiku, Mas Aryo memang memutuskan tinggal di rumah orang tua usai menikah setahun lalu.

Kami mengambil keputusan itu karena kondisi keuangan yang belum stabil ketika pandemi covid-19.

Awalnya, aku agak keberatan jika harus tinggal di rumah mertua. Ya, rumah keluarganya Mas Aryo. Namun, karena kami bekerja dan rumah keluargu ada di desa, maka pilihan itu cukup realistis.

BACA JUGA:  Pedang Menantu Sungguh Sakti, Sekali Dipegang Aku Menjerit-jerit

Di rumah itu, kami tinggal bersama Papa Roy dan adik Mas Aryo yang bernama Sinta. Kami berempat tinggal di rumah yang cukup besar, warisan keluarga Papa Roy.

Setahun tinggal di rumah mertua, aku mulai merasa ada keanehan yang terlihat dari perlakuan Papa Roy.

BACA JUGA:  Besar dan Kokoh, Tongkat Milik Menantu Membuatku Berbinar-binar

Papa mertuaku itu mendadak menunjukkan sifat aslinya ketika suamiku tidak ada di rumah. Maklum, Mas Roy memang kerap pergi dinas ke luar kota pada akhir pekan.

Singkat cerita, kejadian aneh itu aku alami ketika habis mandi di dalam kamarku. Sebab, kamar yang biasa terkunci dari dalam, ternyata ada yang ingin berusaha merusaknya.

"Ini siapa yang coba mau masuk, ya? Apakah ada maling?" pikirku.

Seraya merasa takut, aku mencari siapa pun orang yang berada di rumah. Aku hanya ingat berada di rumah bersama Papa mertua.

"Papa Roy di mana? Apa ada di rumah?" teriakku mencari seseorang.

"Ya, Widya. Papa ada di belakang rumah. Ada apa? Kok, kamu kelihatan gelisah?" ujar Papa Roy.

Mendengar suara itu, aku pun sedikit lebih tenang dan mencoba bertanya kepadanya soal kejadian hari ini.

"Papa lihat ada orang masuk, kah? Kok, pintu kamarku ada yang berusaha membuka paksa, ya?"

"Ah, Papa nggak lihat siapa-siapa. Namun, kalau pintu yang rusak itu, karena Papa yang merusaknya," sahutnya.

"Loh, kenapa Papa merusak pintu Widya?" tambahku menyecar pertanyaan.

"Entah, rasanya hanya ingin merusak sesuatu saja," katanya.

Aku yang mendengar jawaban Papa Roy dengan muka datar membuat banyak pertanyaan dalam benakku.

Namun, aku coba untuk berusaha tenang dan tidak bilang ke Mas Roy. Jadi, aku menganggap kejadian itu hanya biasa saja.

Setelah merasa tenang, aku pun menyiapkan makan malam untuk kami berdua. Sebab, Sinta pergi ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas kuliah.

Aku yang menyiapkan makanan pun kembali tertegun melihat kelakuan Papa mertua. Kali ini, dia terlihat memerhatikanku dengan dalam.

Kondisi itu jelas membuatku sedikit takut, karena kami hanya berdua di rumah. Rasanya ingin sekali teriak minta bantuan Mas Roy, atau sekadar menghubunginya melalui pesan teks.

Akan tetapi, aku takut akan menganggu kerja Mas Aryo yang sedang ada di luar kota.

"Papa ada apa? Apa ada yang salah dari Widya," ucapku.

"Nggak apa-apa. Papa hanya ingin lihat saja apakah Aryo tidak salah pilih istri. Ternyata, dia nggak salah," kata dia sambil pergi ke belakang rumah.

Mendengar jawaban itu, aku pun makin terdiam hingga tidak sanggup untuk cerita ke Mas Aryo soal kelakuan Papa Roy.

Aku mencoba pelan-pelan cerita dan akhirnya Mas Aryo membalas pesanku.

Menurut Mas Aryo, Papa Roy memang kerap berlaku aneh jika main dari belakang rumah. Entah mengapa, Mas Aryo menjelaskan kalau Papa Roy selalu ingat kenangan masa kecil jika berada di sana.

Bahkan, Papa Roy akan menunjukkan sikap kekanak-kanakannya kepada orang lain. Namun, hal itu tidak pernah terjadi jika ada Mas Aryo di rumah.

"Kok, bisa begitu, Mas?" tanyaku.

"Ya, itu karena aku selalu marah ketika Papa main di belakang, apalagi ketika hanya tinggal bertiga sejak Mama pergi dengan orang lain," kata Mas Aryo.

"Apa itu termasuk trauma, mas? Gimana kalau kita ajak Papa berobat?" ujarku.

Entah aku salah ucap atau tidak, setelah pembahasan itu, kami tidak lagi berhubungan.

Hingga pada akhirnya, kami pun bertemu lagi usai Mas Aryo pulang ke rumah. Usai bertemu, Mas Aryo pun menjelaskan semua kondisi Papa Mertuaku.

Setelah mendengar penjelasan Mas Aryo, aku pun akhirnya memahami mengapa Papa Roy suka main di belakang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co