Ramadan di India, Getarannya Sungguh Luar Biasa!

28 Maret 2022 17:45

GenPI.co - Halo, namaku Abdul Rehman. Aku seorang Muslim yang berasal dari India. Aku lahir dan besar di New Delhi. Kini, aku berusia 23 tahun.

Aku baru lulus dari Universitas Teknik Dortmund, Jerman. Jurusan yang aku ambil adalah Teknik Informasi dan Teknologi Elektro.

Kali ini, aku akan bercerita soal suasana Ramadan di India.

BACA JUGA:  Ramadan di Jerman, Aku Menjadi Guru Ngaji untuk Anak Indonesia

Ramadan adalah bulan paling bahagia bagi setiap 300 juta Muslim di India. Getaran Ramadan sangat luar biasa di negara ini.

Orang-orang juga sudah mulai mempersiapkan Ramadan sejak sebulan yang lalu. Kami melakukan persiapan dengan mulai menyelesaikan semua pekerjaan penting atau merenovasi rumah.

BACA JUGA:  Ibadah Ramadan di Paris, Fina Jadi Bisa Masak

Kami ingin memanfaatkan sepenuhnya bulan ini dengan berpuasa, membaca Alquran sepanjang hari, dan tarawih setelah salat isya.

“Kenapa? Sebab, kami hanya memiliki sebulan penuh untuk mendapat pengampunan dari Allah SWT. Oleh karena itu, kami tidak ingin melewatkannya,” ujar Abdul.

BACA JUGA:  Puasa Ramadan di Taiwan, Rindu Keluarga Jadi Tantangan Terberat

Sayangnya, tidak ada banyak fasilitas umum untuk berbuka puasa bagi Muslim di India.

Kami biasanya berbuka puasa di masjid atau melakukan buka puasa bersama dengan teman-teman.

Beberapa orang biasanya menyantap roti dan hidangan manis yang terbuat dari susu saat berbuka puasa. Kami menyebut hidangan itu dengan Kheer.

Orang-orang juga biasanya memiliki banyak stok makanan di rumah mereka, seperti buah-buahan, sayuran goreng yang dilapisi tepung, salad buncis, dan lain-lain.

Ada juga minuman khas Ramadan bernama Rooh Afza. Minuman ini sangat enak dan kamu wajib mencobanya.

Selain itu, aku merasa tidak ada banyak perbedaan waktu saat berpuasa di musim dingin atau musim panas.

Selama aku di Jerman tiga tahun terakhir, Ramadan juga jatuh pada April, Mei, dan Juni.

Saat musim panas di Jerman, matahari bersinar lebih lama, sehingga umat Islam bisa berpuasa selama 19 jam.

Namun, di India kami berpuasa maksimal 16,5 jam pada musim panas. Sementara itu, kami berpuasa selama 12 jam di musim dingin.

Aku sendiri sebenarnya tidak punya makanan favorit saat berbuka puasa. Sebab, semua makanan terasa sangat enak dan nikmat saat dimakan di waktu berbuka puasa.

Meskipun begitu, aku selalu ingin menyantap kurma terbaik asal Timur Tengah untuk berbuka puasa.

Selain itu, aku menilai bahwa apa yang membuat Ramadan terasa istimewa adalah persatuan di antara umat Islam. Selama Ramadan, orang-orang biasa berbagi makanan dengan tetangga.

“Kami percaya pada persatuan. Beberapa nonmuslim juga bergabung dan membantu Muslim. Mereka juga menghormati Ramadan,” ungkap Abdul.(*)

(Kisah Ramadan di India seperti yang dituturkan Abdul Rehman kepada GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co