Cerita Horor: Tak Berdaya saat Dengar Suara Kuntilanak Ketawa 

29 Maret 2022 19:30

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Yudha Kristiawan. Aku akan membagi cerita horor yang pernah aku alami. 

Cerita horor ini terjadi tiga tahun yang lalu. Saat itu, aku baru saja pindah ke indekos baru yang berada di Jakarta Selatan

Indekos itu aku dapat dari seorang teman bernama Febrian alias Ian. Dia juga pernah tinggal di sini. 

BACA JUGA:  Cerita Horor Nyata: Hantu Menyeramkan Berayun-ayun

Bangunan indekos yang aku tinggali ini terlihat masih baru. Pemiliknya baru saja merenovasi bangunan. 

Kehidupaku berjalan dengan normal. Semua terasa terkendali dan menyenangkan. 

BACA JUGA:  Cerita Horor: Suara Tangisan Tengah Malam di Kontrakan

Namun, keadaan mendadak berubah drastis setelah aku tinggal selama sebulan. Aku mulai sering merasa khawatir. 

Hal itu tentu menjadi sangat aneh. Pasalnya, aku tak sedang dalam masalah atau merasa sedih. 

BACA JUGA:  Cerita Horor Pendakian Gunung Buthak, Dengar Bisikan Gaib

Suasana kamarku pun mulai terasa sangat berbeda. Aku merasakan aura yang tidak biasa. 

Tak aku sangka, kejadian di luar nalar pun terjadi di depan mata. Penghuni indekos sebelah kamarku Roni mendadak kesurupan saat lewat di depanku. 

Dia mengeluarkan suara ketawa khas kuntilanak. Semua penghuni indekos pun panik melihat kejadian itu. 

Aku bahkan tak berdaya dan hanya diam melihat kejadian itu. Perasaan takut, khawatir, panik, bercampur menjadi satu. 

"Jangan seenaknya di sini, ini tempatku," teriak Roni sembari tertawa. 

Mendengar keributan, sang pemilik indekos Pak Yayan pun langsung keluar. Dia langsung memegang kepala Roni dengan kencang. 

Mulutnya terlihat membaca semacam mantra. Entah apa yang dibaca aku tak tahu. 

Roni ternyata tak diam, dia melawan dan menantang Pak Yayan. Dia berdiri dan tertawa makin kencang. 

"Ini bukan punyamu. Ini punyaku, kamu harus izin kepadaku," teriak Roni. 

Pak Yayan pun tak diam. Mulutnya terus komat-kamit membaca mantra. 

Perlahan, Roni pun terlihat kesakitan lalu pingsan. Beberapa teman indekos langsung membawanya ke kamar. 

Setelah kejadian itu, aku langsung menelepon Ian. Aku menceritakan kejadian tersebut kepadanya. 

"Sudah merasakan?" kata Ian. 

Aku belum sempat menyampaikan apa pun kepadanya. Namun, Ian sudah tahu apa yang ingin aku bicarakan. 

"Jadi, lu sudah tahu?" kataku. 

"Kejadian yang lu alami itu hampir setiap bulan terjadi. Jangan kaget, persiapkan diri," kata Ian. 

"Kacau. Tega banget lu sama gue," kataku. 

Ian ternyata merahasiakan hal ini kepadaku. Dia bercerita bahwa kuntilanak yang sering mengganggu itu berada di rumah kosong di sebelah indekos. 

Bukan tanpa alasan Ian menjebakku masuk ke indekos ini. Pasalnya, aku pernah bercerita bahwa aku belum pernah mengalami kejadian horor selama hidup. 

"Jadi, sudah merasakan sekarang ya?" kata Ian sembari tertawa. 

Saat itu, Ian memutuskan untuk pindah indekos karena merasa takut dan terganggu. Aku juga mengambil langkah yang sama, seperti Ian. 

Sungguh, aku tak berdaya saat mendengar suara kuntilanak ketawa di depan mataku. Aku tak ingin hal itu terjadi lagi, cukup sekali. (Cerita horor Yudha Kristiawan seperti yang dituturkan kepada GenPI.co) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co