GenPI.co - Halo, namaku Rafid Shidqi. Kali ini, aku akan menceritakan Ramadan di Turki, tepatnya di Kabupaten Kucujyali, bagian selatan Istanbul.
Suasana Ramadan di Kabupaten Kucukjyali tidak terlalu terasa, karena situasinya sangat sepi.
Meskipun begitu, di Istanbul, tepatnya di Kota Sultan Ahmed, suasananya sangat ramai. Sebab, banyak turis yang datang ke sini.
Ada beberapa perbedaan saat menjalani ibadah puasa di Turki dengan di Indonesia, salah satunya adalah durasi puasa.
Di sini, kami berpuasa hampir 15 jam. Selain itu, aku juga sempat agak kaget, karena banyak orang muslim yang tidak berpuasa.
Semua toko buka serta orang muslim di sini juga makan dan minum seperti biasa aja.
Jadi, nuansa Ramadan di sini beda banget dengan di Indonesia yang tidak terang-terangan berbuka puasa di tempat umum.
Banyak juga orang yang menawarkan makanan dan minuman selama Ramadan. Oleh sebab itu, aku selalu menjelaskan kepada mereka bahwa aku sedang berpuasa.
Meskipun begitu, aku tetap merasakan nuansa Ramadan di tempat ini saat menjelang buka puasa.
Sebab, aku akhirnya bisa bertemu orang-orang muslim yang berpuasa.
Tidak hanya itu, banyak juga orang yang membagikan roti dan makanan untuk berbuka puasa, terutama untuk Muslim yang tinggal di sekitar masjid.
Mereka biasanya akan memberikan roti yang khusus dibuat untuk Ramadan.
Selain itu, banyak pula keluarga yang berkumpul dan berbuka puasa di sekitar lapangan masjid.
Oh iya, masjid di Turki juga sangat banyak.
Untuk Tarawih, kami biasa salat sekitar pukul 10-11 malam dengan 23 rakaat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News