Masuk Gudang, Om Heru Tunjukkan Aku Pedang Panjangnya

16 Juni 2022 17:00

GenPI.co - Namaku Risya. Aku kini harus tinggal bersama tante di kota. Sebab, aku ingin mengejar pendidikan untuk masa depan lebih baik.

Tante Fany ialah adik dari ibuku yang mana sudah sepuluh tahun tinggal di kota untuk bekerja.

Aku baru dua bulan tinggal bersama Tante Fany. Namun, aku kagum kepadanya karena sudah memiliki rumah yang megah.

BACA JUGA:  Rujak Tumbuk Buatan Bapak Kost Tiada Dua, Aku dibuat Terpana

Alasanku tinggal bersama tante karena dia kebetulan juga tinggal sendiri.

Sebab, Tante Fany mengaku enggan berkeluarga terlebih dahulu sebelum mampu bisa memenuhi kehidupan orang tuanya di kampung.

BACA JUGA:  Nikmatnya Durian yang Dibelah Bapak Kost, Stres Langsung Hilang

"Tante memang sudah punya rumah di sini. Namun, nenek dan kakekmu, kan, belum punya rumah yang bagus," kata Tante Fany.

"Kalau begitu, tante mau sampai kapan sendiri di rumah megah ini? Aku nggak selamanya juga di sini," sahutku.

BACA JUGA:  Suami Pulang Larut Malam, Papa Mertua Makin Sayang

"Iya nanti, lah, sekarang tante sudah ada yang punya," jawabnya sambil tertawa.

"Oh, cowok yang waktu itu ke rumah pacar tante?" kataku.

Setelah mendengar pertanyaanku, Tante Fany malah kabur karena enggan menjawab.

Singkat cerita, cowok tersebut datang lagi ke rumah pada akhir pekan.

Aku kebetulan juga libur kuliah sehingga bisa melihat pacar tanteku itu.

Namun, Tante Fany sedang pergi ke mal dan belum kembali ke rumah.

"Maaf om, tante tadi izin pergi ke luar. Sepertinya, sebentar lagi dia pulang," kataku menyapanya.

"Oke, terima kasih, ya. Om tunggu di dalam boleh?" sahutnya.

Setelah berbincang, aku akhirnya mengetahui nama pacar Tante Fany, Heru.

Om Heru ternyata satu kantor dengan tanteku. Itu menjadi kisah pertama pertemuan mereka.

Kami menunggu sekitar 30 menit, tetapi tante tidak segera muncul.

Om Heru pun mencoba menghibur diri dengan mengajakku pergi ke gudang.

Awalnya, aku curiga karena belum pernah sekali pun melihat isi gudang.

Akan tetapi, aku juga penasaran soal apa yang diungkap Om Hero soal isi gudang tersebut.

"Sini masuk saja. Cuman sebentar, kok," kata Om Heru.

"Iya om, tapi aku takut ketahuan tante," jawabku.

"Kalau lagi belanja, tantemu itu memang suka lupa waktu. Jadi, santai saja," bujuknya.

Ketika mendengar itu, aku pun merasa bergetar seluruh tubuh karena takut ketahuan. Namun, hal itu ternyata tidak membuatku berhenti melangkah untuk melihat gudang tersebut.

Om Heru pun menyalakan lampu sehingga isi gudang terlihat jelas.

Dia pun menunjukkan satu barang yang dibungkus kain.

"Itu tampak mencurigakan. Kenapa bisa panjang?" pikirku.

Ya. benar saja kalau benda panjang itu ialah pedang yang terbungkus kain dengan rapi.

"Kenapa ada pedang panjang di sini, om?' tanyaku.

"Iya. ini salah satu barang om yang sengaja tertinggal. Tujuannya buat jaga-jaga kalau ada hal-hal yang mencurigakan di rumah ini, misalnya ada maling," sahutnya.

Kami pun akhirnya mengakhiri tur gudang yang selama ini membuatku penasaran.

Tante Fany pun akhirnya datang setelah sepuluh menit kami keluar dari gudang tersebut.

"Huft. Akhirnya aman," gumamku. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co