GenPI.co - Perkenalkan, namaku Rofi Aditya. Kini, usiaku 25 tahun dan bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan di Jakarta.
Jujur saja, aku merupakan orang yang tak mudah menyatakan perasaan kepada perempuan.
Enam bulan yang lalu, tepatnya saat baru masuk di perusahaanku yang sekarang, aku begitu naksir dengan salah satu perempuan.
Dia bernama Clara dan sudah bekerja di perusahaanku satu tahun lebih awal.
Awalnya, kami hanya sekadar kenal. Aku sungguh bingung bagaimana mendekatinya. Aku hanya tahu Clara begitu menyukai musik Indonesia.
Suatu ketika, ada satu event press conference event musik di Jakarta. Event tersebut akan menghadirkan berbagai macam musisi Indonesia dan luar negeri.
Aku langsung mencoba untuk mendatangi press conference itu dan berencana mengetahui soal harga tiketnya agar bisa mengajak Clara ke konser tersebut.
Setibanya di lokasi, aku kaget karena tiba-tiba saja harus mengisi formulir yang menurut panitia merupakan data untuk door prize di akhir sesi.
Setelah mengisi, aku langsung masuk ke ruangan press conference. Pada penghujung acara, tiba-tiba saja dimunculkan bowl besar dengan sejumlah nama peserta yang hadir saat itu.
"Ya, ini ada bowl yang nantinya akan diundi untuk diambil 3 pemenang. Para pemenang berhak mengajak 1 orang untuk menonton gratis event kami," ucap panitia di lokasi.
Bowl pun dikocok dan kertas yang ada didalamnya kemudian diambil.
"Ya, atas nama Rofi, kamu berhak mendapatkan tiket gratis event konser. Selamat," ujar panitia.
Aku yang sangat senang pada saat itu langsung berlari ke depan panggung untuk menerima hadiah.
Aku langsung berpikir akan mengajak Clara menghadiri konser tersebut.
Dua hari kemudian saat di kantor, aku langsung mengutarakan maksudku kepada Clara.
"Clara, sorry gue dapat tiket konser gratis, nih, lo mau enggak?" ucapku.
"Serius?? Konser Synchronize Festival bukan? Wah, aku mau banget kalau itu," ungkap dia.
"Iya, betul, nih. Kalau mau, aku bisa mengajak kamu," ujarku.
"Mau banget pasti, soalnya ada Potret dan Dewa 19 yang semua lagunya favorit aku," tutur Clara.
"Oke, nanti kita saling kontak saja, ya," terangku.
Menjelang konser tersebut, komunikasi kamu semakin intens selama dua bulan. Juli 2022, konser tersebut akhirnya digelar dan aku menghadirinya bersama Clara.
Sesampainya di sana, aku mengaku sengaja mengajaknya karena tahu dia menyukai acara musik.
Clara pun terlihat bahagia mendengar penjelasanku. Sepanjang konser, kami terus bernyanyi dan pindah dari satu panggung ke panggung lain.
Pulang dari konser tersebut, aku langsung mengutarakan isi hatiku kepada Clara.
"Clara, sebenarnya aku sudah suka sejak lama sama kamu, tetapi aku cuma bisa memendamnya dan kali ini mencoba untuk mengungkapkan itu," ujar aku.
"Maksudnya?" tanya Clara sembari tersenyum.
"Iya, aku itu begitu mengagumi kamu. Kita, kan, bisa dibilang sudah mengenal dekat dan aku ingin kita memiliki hubungan serius lebih dari teman," tuturku.
"Jadi, pacar kamu mungkin?" ungkapku sambil tersenyum.
"Kamu memang orang yang baik, Fi, dan aku pasti tak akan menolak permintaanmu itu. Yuk, mari kita berkomitmen," kata Clara.
Seketika hatiku langsung berbunga-bunga dan merasa lega karena bisa mengungkapkan isi hatiku yang sebenarnya kepada Clara.
Sampai saat ini, kami masih menjalin hubungan dengan begitu romantis. Aku merasa begitu beruntung mendapatkan wanita cantik seperti Clara.
Aku juga telah merencanakan untuk mengajak Clara menikah dalam waktu dekat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News