Malam Itu Pacar Sahabatku Mengajakku ke Hotel, Terjadilah

07 Februari 2021 20:20

GenPI.co - Aku memiliki seorang sahabat baik. Namanya, Lisa. Hubungan persahabatan kami sudah dijalin sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Kedua orang tua kami juga saling mengenal. Sebab, rumah kami memang tidak berjauhan.

BACA JUGA: Aku dan Janda Cantik Tertangkap Basah Begituan di Perpustakaan

Layaknya pertemanan pada umumnya, kami beberapa kali bertengkar karena berbagai alasan.

Dari yang paling sederhana, seperti berebut mainan, hingga yang cukup berat, seperti tidak tepat janji.

Menginjak bangku kuliah, waktu untuk kami sering bertemu agak berkurang.

Selain memiliki banyak tugas, kami saling mengerti pentingnya memiliki ruang lingkup pertemanan lain.

Sampai akhirnya Lisa memiliki seorang pacar. Namanya, Dion. Aku turut senang Lisa bisa menjalani hubungan dengan seorang pria idamannya.

Aku melihat Dion sosok yang baik dan bisa bertanggung jawab atas sahabatku.

Aku tidak pernah cemburu bila Lisa terlalu lama menghabiskan waktu dengan Dion.

Bahkan tak jarang saat mereka ingin kencan, aku di ajak untuk pergi bersama.

Aku melihat Lisa sangat bahagia bersama dengan Dion. Aku mendoakan mereka agar bisa bersama selamanya.

Memasuki satu tahun hubungan mereka, Dion ingin melangkah lebih serius dalam hubungan bersama dengan Lisa.

Tidak jarang aku menemani Dion untuk pergi dan membicarakan tentang Lisa.

Dugaanku sejak awal ternyata benar. Dion adalah sosok yang bertanggung jawab.

Begitu menyenangkan mendapatkan sosok seperti dirinya menjadi seorang pasangan hidup.

Aku turut senang dengan hadirnya Dion di kehidupan Lisa. Sampai akhirnya aku juga merasa perasaan yang sama.

Aku merasa senang dan ingin memiliki sosok dengan karakter yang sama seperti Dion.

Persahabatanku yang sangat lama dengan Lisa tentu membuat kami memiliki selera yang sama.

Dion memberi tahu aku bahwa dia akan melamar Lisa saat ulang tahunnya.

Saat mengetahui hal tersebut, Lisa terlihat sangat senang. Namun, tidak dengan aku.

Aku menggunakan segala cara untuk menahan Dion melakukan hal tersebut.

Sampai akhirnya aku memutuskan memiliki Dion terlebih dahulu. Aku berpacaran dengannya.

Kami menjalaninya secara sembunyi-sembunyi. Hubungan kami sangat rapi. Sampai akhirnya suatu malam Dion mengajakku ke hotel.

Perbuatan terlarang itu akhirnya terjadi. Aku merasa bersalah. Di sisi lain, aku bahagia karena bakal bisa memiliki Dion.

Enam bulan berlalu, hari lamaran Lisa dengan Dion pun tiba. Tak kusangka bahwa hari tersebut benar-benar datang.

Sebelum momen sakral itu tiba, aku berteriak dengan lantang memanggil nama Dion.

Semua orang dalam acara itu terkejut dan melihat ke arahku. Aku tidak peduli.

“Dion, tanggung jawab. Anak yang ada di kandungan gue anak lo,' teriakku, di depan semua orang.

Dion terperanjat. Lisa sangat kaget. Semua tamu undangan terpana. Aku tidak peduli.

“Maksudnya?” tanya Lisa.

“Aku mencintai Dion, Lisa,” ujarku.

Lisa menganga. Dia mengarahkan pandangannya ke arah Dion. Dion terlihat hendak membela.

“E.. E…,” suara Dion berhenti di lidah.

“Kamu jahat,” Lisa menamparku. Dia langsung mendekati Dion. Matanya menunjukkan amarah besar.

Suasana menjadi kacau. Aku terdiam. Lisa menangis. Dion hanya terdiam.

BACA JUGAKeringatku Mengucur Oleh Sentuhan Tangan Janda Cantik itu

Lisa tiba-tiba berlari ke dalam rumah. Aku mengejarnya dengan cepat. Dion menarik tanganku.

"Aku yang harus tanggung jawab," kata Dion. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Asahi Asry Larasati
pacar   sahabat   cinta   kisah cinta   dear diary  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co