Teganya Kekasihku Main Tusuk-Tusukan dengan Perawat Cantik, Kejam

05 Maret 2021 19:10

GenPI.co - Namaku Dinda. Pagi ini aku bangun tanpa dirinya lagi. Aku sadar bahwa dia selalu sibuk bekerja, sampai-sampai dia tidak ingat bahwa aku ingin dipeluk dan dielus saat malam hari.

Pasanganku bernama Andid, dia merupakan seorang dokter pintar yang selalu bisa diandalkan. Oleh sebab itu, dia selalu bekerja keras dari pagi hingga malam di beberapa rumah sakit.

BACA JUGAKeliru Masuk Lubang, Kekasihku Kesakitan dan Teriak Kencang

Setelah bangun dan sarapan, aku pun berpikir. Mengapa dia selalu sibuk selama ini bahkan tidak pernah memerhatikan aku?

Setelah beberapa kali bertanya saran kepada teman, akhirnya aku pun disadarkan suatu kemungkinan yang bisa terjadi yaitu perselingkuhan.

Beberapa temanku menyebutnya begitu. Walaupun sesungguhnya aku ingin mempercayai pasanganku, akan tetapi hasrat ingin mengetahui sangat mendesak diriku. Aku pun meneleponnya saat jam istirahat.

“Halo, Mas kamu di rumah sakit?,” tanyaku.

“Iya lagi di rumah sakit, kenapa? Kamu tumben telepon,” ujarnya.

“Enggak apa apa, sudah makan?,” tanyaku lagi.

“Sudah, aku mau lanjut kerja ya, bye, tuut tutt tuut tutt” tutupnya.

Setelah dia mematikan teleponnya seperti itu, aku pun semakin yakin bahwa dia mungkin saja selingkuh. Saat itu aku pun bergegas mandi dan bersiap pergi ke rumah sakit tempatnya bekerja.

Sesampainya di sana aku mencari dan bertanya kepada orang-orang yang bekerja di sana. Akan tetapi, banyak orang yang justru menatapku dengan sinis. Aku pun menghiraukannya.

Beberapa lama kemudian, aku pun dikejutkan oleh sosok pasanganku yang sedang berbincang dengan seorang perawat muda. Aku menebak, umurnya setengah dari umurku.

Aku pun diam-diam mengikutinya sampai akhirnya aku memergoki mereka berdua. Tidak hanya sakit hati, aku merasa badanku panas saat itu juga.

BACA JUGAMenjadi Pacar Sewaan, Aku Jatuh Hati dengan Suami Orang

Aku tidak percaya, melihat pasanganku sedang bermain suntik-suntikan bersama perawat muda tadi. Dengan amarah aku pun meneriaki mereka berdua.

“Dasar kalian berdua kurang ajar! Enggak tahu malu! Kenapa enggak ajak aku juga biar bisa main bertiga?,” kataku sambil berteriak.

Setelah kejadian itu, aku merelakan dia bahagia bersamanya. Aku pun pergi dari hidupnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co