Kisah Mualaf: Aku Masuk Islam Setelah Kehilangan Arah

14 April 2021 10:35

GenPI.co - Hidayah Allah datang kepada siapa saja dan dengan cara apa saja kepada yang dikehendaki-Nya.

Misalnya, kejadian yang aku alami. Namaku Junio Charies. Aku menemukan hidayah Allah pada saat paling terpuruk dalam hidup.

BACA JUGA: Cerita Mualaf: Teman-temanku Selalu Meyakinkanku soal Islam

Aku mengucapkan dua kalimat syahadat pada akhir 2019 lalu.

Sebelum memutuskan untuk menjadi mualaf, aku merintis perusahaan biro perjalanan.

Bisnisnya tersebut bisa dibilang sukses, bahkan aku juga mulai membuka jasa perjalanan umrah dan haji.

Saat menjalani bisnis tersebut, aku belum memeluk Islam. Aku memilih jasa perjalanan umrah dan haji semata-mata didasari niatan bisnis.

Namun, kesuksesan yang aku raih di bisnis perjalanan umrah dan haji tersebut tak bertahan lama.

Usaha yang aku rintis dari nol tersebut bangkrut. Hidupku pun mulai terpuruk.

Aku bangkrut. Jatuh. Aku merasa dihukum oleh Tuhan. Kebangkrutan membuatku kehilangan arah.

Aku pun menyadari beberapa cara yang ditempuh dalam menjalani bisnisnya tidak benar.

Saat itu aku merasa hatiku kosong, kesepian, dan membutuhkan Tuhan.

Pada saat terpuruk, aku terpanggil untuk lebih dekat lagi mengenal Islam.

Setelah bangkrut, aku kehilangan arah. Aku juga seolah tidak punya pegangan.

Akhirnya aku mencari ilmu lagi tentang kenapa aku harus masuk Islam.

Tidak boleh main-main lagi. Aku pun mencoba memperbaiki kesalahannya pada masa lalu, termasuk dalam menjalankan usaha.

Meskipun belum memutuskan menjadi mualaf, aku sudah mulai serius untuk mempelajari Islam.

Akhirnya, pada akhir 2019, aku memantapkan diri memeluk Islam.

Aku merasa beruntung karena calon istriku selalu mendukung dalam keadaan terburuk sekalipun.

Calon istriku yang seorang muslimah dengan sabar menolongku untuk mendalami Islam.

Dia yang mengajarkan salat dan membaca Al-Qur'an. Saat aku memeluk Islam, ibuku sempat merasa kecewa.

Namun, keberanianku belajar Islam sebenarnya berawal dari sinyal yang diberikan ibu.

Ibuku mempersilakan jika aku mau salat. Ibuku juga mendukung apabila aku ke gereja.

Beliau berpesan agar aku mengambil jalan terbaik untuk hidupku.

Setelah mendengar perkataan ibu, aku pun memberanikan diri belajar dan akhirnya memutuskan memeluk Islam.

Meskipun cukup berat, ibu tetap mendukung pilihan hidup yang aku ambil.

Setelah mengucap syahadat, aku merasa lebih istikamah dalam menjalani ibadah.

BACA JUGA: Aktor Mualaf Adu Akting di Film Cinta Subuh

Aku juga berhasil puasa sebulan penuh pada Ramadan 2020 lalu.

Aku pun berharap pada Ramadan tahun ini bisa lebih istikamah dalam menjalankan ibadah.

(Junio Charies, Semarang, Jawa Tengah)  

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co